-------------------------
Dokyeom langsung masuk dan mematikan lampu kamarku. Ia duduk di kursi dekat meja belajarku. "Duduk situ, aku mau bertanya sesuatu padamu" perintah Dokyeom sambil menunjuk kursi belajarku.
"Sejak kapan kau memiliki hubungan dengan Jeonghan?" tanya nya sambil menatapku. Meski kini kamarku cukup gelap, aku bisa mengenalinya. Ekspresi yang ia tunjukkan, apa yang ia lakukan dengan jelas. "Kau tau Jeonghan bagaimana bukan?" lanjut Dokyeom sambil menggebrak mejaku pelan. "Iya aku tau, dia mencintaiku.. begitu bukan?" jawabku tegas.
"Y/N! Kemana hatimu?! Kau memperlakukanku seperti itu, dan kau dibelakangku malah memiliki kekasih?" teriak Dokyeom. "Ya! Turunkan nada bicaramu itu.. kita tidak sendirian dirumah!
Lalu apa-apaan kau berteriak padaku seperti itu sedangkan kau sendiri juga begitu" pekikku dengan volume suara yang tertahan.Aku mengatur nafasku satu persatu. "Tidak sadarkah kau?! Lihatlah dirimu sendiri sebelum kau menghardik orang" lanjutku. Dokyeom menundukkan kepalanya lalu menyibakkan rambutnya kebelakang.
Ia berdiri dan mendekat kearahku. Dengan cepat bibirnya melumat bibirku kasar. Tangannya yang kekar itu menggendongku menuju kasur dan menjatuhkan tubuhku tanpa melepas ciumannya.
Kini bibir bawahku ia gigit keras sebelum akhirnya gigitannya turun menuju dagu dan leherku. "Hentikan Kyeom" pintaku dengan suara tertahan. Gigitan Dokyeom membuat leherku sakit. Ia juga merobek piyama yang kupakai.
Gigitannya turun hingga menuju dadaku. "Kumohon hentikan!" dengan sekuat tenaga aku berhasil mendorongnya untuk menjauh. Tanganku meraih bantal untuk menutup dadaku dan meringkuk menjauh dari Dokyeom. "Hentikan, kau menyakitiku" ucapku lirih.
"Y/N, aku mencintaimu.. dia hanya pelarianku kala aku merasa semuanya salah" jelas Dokyeom dengan nada memelas. Aku benci Dokyeom, ia bisa seenaknya marah dan beberapa detik kemudian mengubah nada bicaranya membuatku menjadi iba.
"Memang salah Kyeom, kita adik kakak.. dan ini bukan hubungan yang normal" Aku menekankan nada bicaraku. "Kita tidak memiliki hubungan darah setetes pun, salah jika aku mencintaimu?". Aku memejamkan mataku, badanku lelah dan kini Dokyeom mengajakku berdebat.
"Tentu salah, Eomma dan Appa mencintai satu sama lain.. lalu kita memiliki hubungan ini
Salah, mengertilah
Kau juga punya kekasih seharusnya kau mengerti yang kurasakan" setelah menyelesaikan ucapanku air mataku menetes. Jauh didalam lubuk hatiku aku juga mencintai Dokyeom.Bohong jika semua yang telah terjadi ku jalani tanpa ada rasa cinta. Tapi sebagian diriku juga masih sadar bahwa ini tidak sehat. Ini bukan hubungan yang benar, dan pasti akan mempersulit kami berdua jika dipaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Seventeen Sweetness #2 [COMPLETED]
FantasyStill NC21+ It's an adult content! Part 2 dari Seventeen Sweetness Cast: Svt × Y/N Enjoy Reading!✨ #9 Jun out of 3,52k stories