[M] Seventeen Sweetness #2 [COMPLETED]

[8] Pleasure 19+

--------------------

Seo Myungho as your husband
----------------

"Selamat atas pembukaan art gallery mu, Myungho" ucap beberapa orang sambil memberikan pelukan hangat pada Myungho. Termasuk gadis-gadis dengan make up berat dan baju terbuka itu.

Mereka menatapku sebelum akhirnya mencium pipi Myungho. Seakan sengaja memberi tahu bahwa meski aku istrinya aku tak akan bisa mencium Myungho seperti itu.

Aku dan Myungho telah menikah selama satu tahun. Kami menikah karena pada saat itu Myungho butuh sponsor untuk pembukaan art gallerynya ini. Dan tentu saja ia tak mau disentuh sama sekali.

Sejujurnya aku tidak keberatan atas permintaannya itu. Tapi lambat laun ia semakin berani meladeni skinship gadis lain didepanku dan makin mengabaikanku.

Aku memutuskan untuk meninggalkan kerumunan Myungho dan meletakkan gelas berisi white wine ku. Langkah kakiku membawaku menuju area balkon. Sepertinya menghirup udara segar merupakan pilihan yang baik.

"Ya! Ini pembukaan art gallery suamimu.. kenapa kau tak menemaninya?" suara berat yang familiar semakin dekat. Aku menoleh dan menemukan kakakku, Scoups disana.

"Ah Myungho Oppa masih berbincang dengan beberapa temannya" jawabku. Scoups kini berdiri disebelahku dan memberi segelas wine. "Kau tak perlu berpura-pura didepan Oppa mu ini" ucap Scoups.

Ia mengelus kepalaku lembut dan merapikan rambutku. "Bersabarlah sedikit, nanti jika kontraknya sudah selesai kau harus mencari orang yang mencintaimu ya" kata Scoups lembut.

Scoups adalah sosok paling menyebalkan tapi disaat yang bersamaan ia selalu peduli padaku. Ia tak pernah membuatku menjadi versi diriku yang lain.

Bahkan didepan orangtua ku aku harus berpura-pura menjadi anak yang baik dan manis. Tapi tidak didepan Scoups. Ia menjagaku dengan baik.

Pernikahan ini juga sebenarnya ditentang keras oleh Scoups. Ia tak suka aku menikah dengan orang yang tidak mencintaiku.

"Siapa yang harus mencari orang lain?" tanya seseorang. Kami berdua menoleh kearah pintu. Myungho datang dan berjalan kearah kami. "T..tidak ada" jawabku lirih.