[9] Allurement 21+ -END-

21.9K 307 3
                                    

-------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------------------------------------

"Ya! Kau ditangga sebelah mana?!" teriak Scoups. Woozi menyuruhku untuk berjongkok dan merapikan bajuku. 

"Kau disini rupanya, lama sekali kau tid-. Ah pantas saja, apa aku mengganggu kalian?" tanya Scoups saat berdiri ditangga dekat kami berdiri. 

Aku menggeleng dan melayangkan senyumanku. "Tidak sunbae, maaf menahan Woozi Oppa terlalu lama" jawabku.

Kami kembali ke ruang tunggu masing-masing dan aku kembali kepada moodku yang sangat baik ini. 

Aku teringat akan hasil potretan tadi, setelah masuk ruang tunggu aku segera mengambil ponselku untuk mengirimi Woozi beberapa pesan singkat.

Ia langsung membalasnya dengan cepat dan membuat kekhawatiranku hilang. 

Joo Y/N: Oppa, bagaimana dengan fotomu? Jika ia menyebarnya bagaimana?
Woozi Sunbae: Santai saja, ia tak akan berani.. aku tebak ia akan mengajakmu bertemu sebentar lagi
Woozi Sunbae: Kirim lokasi live mu padaku sekarang untuk 3 jam kedepan

Aku menuruti perintah Woozi dan mengirimkan lokasi ku untuk 3 jam kedepan. Sekitar 1 jam setelah rehearsal stage, Creative producer memintaku untuk berbicara dengannya dibackstage yang cukup jauh dari kerumunan.

"Hey Y/N-ah, kau mau kubantu agar terkenal?" tanyanya dengan nada sombong. Aku menghela nafas mencoba bertingkah polos dan tak tahu apa-apa.

"Maksudnya? Apa aku harus mengikuti konsepmu?" tanyaku balik. Creative producer tersenyum bangga dan membuatku muak melihatnya.

Ia memberiku sebuah map cokelat yang aku tahu isinya adalah foto-fotoku dengan Woozi. Apa ia juga menyertakan foto tadi?.

Aku membukanya dan bertingkah seakan terkejut. "Huh? Kapan kau mendapatkan fotonya?" tanyaku dengan nada panik.

Creative producer menyilangkan tangan didadanya menunjukkan bahwa ia menang. "Kau tidak malu mencium seseorang setulus itu padahal ia mempermainkanmu?".

Tanganku memisahkan satu foto dimana wajah Woozi terpampang jelas. "Oh ini jelas sekali!" kataku. Suaraku sengaja kubuat bergetar.

Padahal aku sendiri jijik dengan aktingku, kenapa pria tua didepanku ini malah menganggapku benar-benar takut. Apa matanya buram?.

Woozi muncul dari belakangku dan mengambil fotonya. "Woah kau benar.." ucap Woozi. Ia membalik foto itu untuk diperlihatkan pada creative producer.

"Wajahku benar-benar jelas, publikasikan saja tak masalah" lanjut Woozi. Tangannya merogoh sakunya dan memutar rekaman suaraku dengan creative producer daritadi.

"Kan aku sudah bilang jangan macam-macam, kalau kau sekali lagi seperti itu aku putar ini didepan para eksekutif agensi" ancam Woozi.

Ia menarikku menjauh dari creative producer gila itu. "Untung saja live locate mu masih bekerja" ucap Woozi.

[M] Seventeen Sweetness #2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang