------------
Aku menatap kearah kerumunan dan menemukan Dokyeom. "Hyung, kau disini juga.. berarti hanya beberapa saja yang berkumpul" ucap Dokyeom. Hoshi terlihat memberi kode pada Dokyeom. Entah apa kode yang ia maksud.
"Tadi mereka menelfonku untuk berkumpul, tapi aku sedang tidak bisa dan katanya ada beberapa orang juga yang tidak bisa" jelas Dokyeom. Aku menatap Hoshi tajam, ia terlihat khawatir dan semakin parah mengirim kode pada Dokyeom.
Beberapa saat kemudian barulah Dokyeom mengerti akan kode Hoshi. "Ah, i..iya nanti kau kerumah saja.. aku perlu membeli sesuatu untuk nanti" kata Dokyeom. Ia berpamitan padaku dan Hoshi lalu meninggalkan kami berdua.
Setelah Dokyeom pergi aku tak berbicara apapun. Mataku juga tidak menatapnya sama sekali. Memang apa gunanya ia berbohong padaku seperti itu.
Seakan tahu aku kesal, Hoshi memegang lenganku. "Chagi-ya" rengeknya. Aku hanya menghela nafas panjang dan tidak merespon ucapan Hoshi.
Selama mengantre pun aku hanya terdiam. Hoshi berulang kali merayuku. Ia juga mencoba untuk menjelaskannya padaku. "Itu.. tadi Dokyeom kesini hanya untuk membeli peralatan" ucap Hoshi.
"Oh ya?" jawabku singkat. Setelah itu aku tidak membuka suara lagi. Di mobil, Hoshi tidak melepaskan tanganku. Ia juga sesekali mencium tanganku. "Mianhae" kata Hoshi lirih. "Tak apa, lain kali jangan begitu" jawabku.
Aku kembali berpikir untuk menggoda Hoshi. Sebagai hukuman atas yang ia lakukan hari ini. Tanganku yang sedari tadi ia genggam kutarik, dan aku meletakkannya di atas juniornya yang terbalut celana.
Hoshi menatapku saat aku meremas juniornya. "Y..Y/N-ah, aku masih menyetir" ucapnya. "Wae? Kau tidak bisa fokus?" godaku. Remasanku semakin kuat dan Hoshi beberapa kali menelan ludahnya.
"Arrghhh, kenapa jalan kerumah terasa jauh sekali" erang Hoshi. Tangannya memegang tanganku dan berusaha melepaskan remasanku. "Fokus saja menyetir" kataku.
Ia mengangguk dan beberapa kali melirikku yang masih terus meremas juniornya. Hoshi mulai memacu mobilnya untuk berjalan lebih cepat. "Ahh.. jangan membuatku mengemudi sembarangan" protesnya.
Sekitar 10 menit setelahnya, kami baru sampai dirumah. Hoshi langsung keluar mobil dan menggendongku untuk segera masuk rumah. "Kau sangat cantik" ucap Hoshi. Matanya tidak terlepas dariku sedetik pun.
Ia menjatuhkanku perlahan diatas kasur. Mulutnya dengan cepat menyambar bibirku dan mulai melumatnya. Ciuman Hoshi sangat ganas dan bergairah. Ia sudah pasti tidak sabar untuk melanjutkan godaanku sedari tadi.
Tangan Hoshi yang tadi memegang pinggangku kini perlahan naik kearah dadaku. Ia mencoba melepas kancing kemeja yang kukenakan. "Uhm.. not so fast babe" ucapku sambil menahan tangannya.
Hoshi menatapku heran dan memaksa untuk melepas kancingku. Dengan cepat aku memutar tubuh kami sehingga kini Hoshi yang berada dibawah. "Bukankah aku bilang untuk bersabar?" tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Seventeen Sweetness #2 [COMPLETED]
FantasyStill NC21+ It's an adult content! Part 2 dari Seventeen Sweetness Cast: Svt × Y/N Enjoy Reading!✨ #9 Jun out of 3,52k stories