------------------
Seorang lelaki mengenakan sweater berwarna biru tua menghampiriku. "Kau sudah lama menunggu ku?" tanya nya. Dia kekasihku, Yoon Jeonghan. Kami baru saja berpacaran, mungkin baru 3 bulan?. Aku lupa tepatnya. Aku jatuh cinta pada Jeonghan dengan alasan ter simpel. Tetapi diriku yang plin plan ini tidak mampu menegaskan diriku agar berhenti dengan Dokyeom.
"Jadi kan aku kenalkan dengan temanku?" tanya nya sambil menggandeng tanganku. Aku mengangguk dengan semangat. Jeonghan hari ini mengajakku ke basecamp nya, tempatnya berkumpul bersama teman-teman se geng nya. Ia kapan hari berjanji padaku akan mengenalkanku pada teman-temannya. Jeonghan bilang jaraknya hanya 10 menit lewat jalan kecil. Namun jika naik kendaraan akan sedikit lebih lama.
"Temanku nanti pasti sedikit aneh, mereka sering berbicara tidak jelas.. kau iyai saja ya" jelas Jeonghan. "Sepertinya asik, buktinya kau bahagia sekali saat menceritakan mereka" jawabku sambil bergelayut ditangannya. Jeonghan mengelus kepalaku "Iya, sama sepertimu.. mereka juga membuatku bahagia". Pipiku memerah padam karena malu. Rasanya ingin kupeluk saja Jeonghan.
Selama 3 bulan pacaran, aku dan Jeonghan tidak pernah berhubungan. Bahkan sekedar ciuman saja tidak pernah. Ia tidak mau memaksaku, katanya ia akan menunggu hingga aku benar-benar mau. Sejujurnya aku mau, apalagi melihat Jeonghan memakai sweater vneck membuat dadanya kadang terlihat. Rasanya keinginanku untuk memeluknya semakin tinggi. Tapi aku masih takut jika Jeonghan menyadari terkadang ada bekas-bekas ciuman di beberapa bagian tubuhku karena ulah Dokyeom.
'Ah kenapa aku malah memikirkan Dokyeom?' batinku. Aku menatap Jeonghan yang terus berjalan lalu mempererat rangkulanku di lengannya. "Chagi, aku tidak akan hilang.. Kau bisa santai saja merangkul lenganku" goda Jeonghan. Ia mencubit pipiku pelan dan tersenyum padaku. "Aish, aku bisa meleleh jika sikapmu seperti ini" omelku.
Jeonghan mengelus rambutku dan terus mengajakku berbincang ringan. "Kau bolos hanya untuk bertemu dengan teman-temanku?" tanya Jeonghan. Aku menggeleng "Tidak, aku bolos untuk bertemu denganmu" jawabku. Jawabanku berhasil membuat senyum Jeonghan semakin lebar. Ia menatapku dengan matanya yang indah itu.
"Kita sampai.. Maaf ya kau dandan cantik malah diajak kesini" kata Jeonghan. Basecamp mereka seperti sebuah showroom namun sudah mereka rombak. Bagian depan sepertinya tempat mereka memarkir kendaraan. Tapi bagian depannya tampak seperti bangunan tidak terpakai. "Tapi jika masuk nanti kau senang" ucap Jeonghan
Aku membuntuti Jeonghan dan mencuri pandang ke arah gerombolan teman-teman Jeonghan. Tangan Jeonghan menggenggamku erat sambil berjalan pelan. Di parkiran, ada beberapa orang yang tengah berdiri di dekat motor mereka.
Mereka semua bertubuh bongsor dan tinggi memakai jaket berwarna hitam. Karena takut, aku tidak berani menatap mereka satu persatu. Bahkan menatap motornya saja tidak berani. Tiba-tiba bau sabun musk mirip dengan milik Dokyeom tercium. Mungkin ada orang lain yang memakai sabun yang sama, kenapa aku memikirkan Dokyeom terus.
"Woahh, lihatt siapa yang datang" goda salah satu dari mereka. Jeonghan termasuk yang memiliki tubuh paling kecil diantara mereka. Namun yang kudengar katanya Jeonghan memiliki tingkatan tertinggi disini, atau bisa dibilang Jeonghan adalah bos mereka.
"Annyeonghaseyo, Jeonghan Yochin" mereka menyambutku dengan hangat membuat image yang tadi terbangun di kepalaku runtuh. "Jinjja, Cantik sekali.. kau berhenti pacaran 3 tahun tahu-tahu dapat secantik ini" ucap yang paling besar. "Aku Mingyu, kau hanya perlu kenal denganku.. karena aku orang terpercaya Jeonghan" lanjutnya sambil mengulurkan tangan padaku. Jeonghan menepisnya "Jangan berani-beraninya kau memegang kekasihku" tukasnya.
Semua teman Jeonghan menyuraki Jeonghan. "Hooo, kekasih" goda Mingyu. Jeonghan hanya tersenyum dan menatapku. Mereka sangat baik karena mencoba membuatku nyaman dan tidak takut. "Jangan takut, kan sudah kubilang mereka aneh" ucap Jeonghan. Aku mengangguk dan melayangkan senyumanku kearahnya. "Tidakkah kau ingat ada orang lain disini?" tanya Wonwoo.
Jeonghan hanya tertawa ringan. "Oh ya mana anak itu? katanya dia kesini?" tanya Jeonghan. "Dibelakang selesai mengembalikan kotak perkakas" jawab mereka. Rupanya ini masih belum lengkap, masih ada satu orang lagi yang perlu ku temui.
Bau sabun musk itu semakin menyengat, menyeruak kedalam hidungku. "Aishh, Lee Dokyeom.. kau sekali mandi menggunakan berapa botol sabun?" omel Jeonghan. Tubuhku tersentak 'Lee Dokyeom?'. Aku yang masih mempertanyakan siapa Lee Dokyeom itu semakin terperanjat saat melihat Dokyeom Oppa bergabung. Ia juga menatapku kaget.
"Perkenalkan, ini kekasihku. Y/N" ucap Jeonghan sambil merangkulku dari samping. Aku menelan ludah dan berusaha tenang. Dokyeom tidak pernah tau aku memiliki kekasih. Dan aku tidak ada niatan memberi tahunya sebelum aku lepas dari kegiatan kami itu. "A..ah, Annyeong" sapa Dokyeom sambil membungkuk.
Ia terus menatapku seakan tak percaya. Raut wajahnya melukiskan rasa kecewa seperti dikhianati. Kalau begini aku merasa bersalah baik pada Dokyeom maupun Jeonghan. "Kau mandi seperti apa hingga sabunmu seperti ini?" tanya Jeonghan. Dokyeom tersenyum kikuk "Ya, tadi.. aku sengaja memakai sedikit lebih banyak karena akan memeluk seseorang" jawab Dokyeom sambil menatapku.
Mereka semua meledek Dokyeom, mendorongnya pelan. "Yochin? kau bertemu dengannya dipagi hari? Woah gila" ledek Mingyu. "Ajak saja pacarmu tadi kesini, jadi Y/N ada teman bicara" ucap Jeonghan. Ucapan Jeonghan membuat semua teman-temannya semakin menggoda Dokyeom. Dokyeom yang digoda hanya bisa tersenyum pahit sambil terus menatapku.
Sepertinya Jeonghan sadar dan makin mempererat pelukannya. "Ya, kau kenapa menatap Y/N ku seperti itu? Dia cantik tapi tidak untuk kau tatap seperti itu" oceh Jeonghan dengan menutup mukaku menggunakan telapak tangannya. Aku menatap Jeonghan takut, tapi senyuman malah terkembang di wajahnya.
"Bukannya kekasihmu juga cantik? Kau ini diberi yang cantik malah seperti itu". Aku yang tadi bisa bersikap normal kini kembali tertegun. Kekasih? Dokyeom juga punya kekasih?. Jadi kita sama-sama membohongi satu sama lain?.
Tangan Mingyu dengan cekatan mengambil ponsel Dokyeom. Ia menyalakan ponselnya dan menunjukkan padaku wallpaper ponsel Dokyeom. Seorang wanita cantik dengan mata sedikit kebiruan, dan rambut coklat muda menatap kamera. Itu yang menjadi wallpaper Dokyeom. Mataku tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Aku berusaha menepisnya dan berpikir pasti ini salah satu idol yang ia banggakan.
Cting!
Tepat sekali saat aku ragu, notifikasi di handphone Dokyeom menjawab semuanya. Dan aku kembali terdiam mencoba menutup perasaanku yang bergejolak.-----------
I posted it earlier!
Seharusnya ini up minggu depan, tapi berhubung gak ada nc nya dan pasti caratdeul lagi sebel gara-gara gose diundur😂✨💎
Jadi aku post sekarang
Semoga menjadi hiburan kalian ya!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Seventeen Sweetness #2 [COMPLETED]
FantasyStill NC21+ It's an adult content! Part 2 dari Seventeen Sweetness Cast: Svt × Y/N Enjoy Reading!✨ #9 Jun out of 3,52k stories