Fiana kini baru saja keluar dari dalam taksi yang mengantarnya.
Dia kini sudah berdiri di depan sebuah restoran terkenal di daerah jakarta.
Fiana terlihat menghela nafasnya. Sebelum memutuskan untuk masuk ke dalam restoran di depannya.
Dia tampak menatap kearah sekelilingnya guna mencari seseorang yang mengajaknya untuk bertemu siang ini.
Tak lama kemudian pandangan matanya jatuh pada sosok seorang wanita yang tengah sibuk memainkan ponselnya.
Fiana kembali menghela nafasnya dan mulai melangkahkan kakinya kearah wanita itu berada.
"Felly."
Panggil Fiana saat dia berada tidak jauh dari meja di mana Felly duduk.
Wanita yang di panggil Felly itu langsung mendongakkan kepalanya dan tatapan mata mereka akhirnya bertemu.
"Kau akhirnya datang juga. Duduklah ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu."
Seru Felly akhirnya menyimpan ponsel miliknya keatas meja dan mulai menatap Fiana.
Fiana menarik salah satu kursi di dekatnya dan mulai duduk disana.
"Aku sudah duduk. Kau bisa mengatakannya sekarang."
Seru Fiana setelah dia meletakan tas miliknya tepat di samping kursinya.
"Ini tentang Galen. Bisakah kau menjauh dari hidupnya. Karena jujur saja aku masih sangat mencintainya dan bahkan Galen juga masih sangat mencintaiku. Kau tidak perlu khawatir mengenai kedua anakmu. Aku janji aku akan merawat mereka berdua seperti anakku sendiri. Aku akan menjadi ibu yang baik untuk mereka tapi dengan satu syarat kau juga harus berjanji padaku. Untuk menjauh sejauh - jauhnya dari Galen dan kedua anakmu. Biarkan mereka menjadi milikku. Dengan begitu aku akan menepati janjiku padamu."
Ucapan Felly membuat Fiana tampak terjekut.
Bagaimana tidak Felly secara terang - terangan menginginkan dia untuk menjauh dari suaminya dan kedua anaknya yang bahkan belum sempat dia beri Asi esklusif.
"Tapi Felly... aku..."
Ucapan Fiana tampak terpotong.
"Tidak ada kata tapi. Kau harus ingat bahwa sejak dulu Galen adalah milikku dan selamanya akan seperti itu. Kau harusnya sadar diri, sejak awal kaulah yang salah disini karena kau sudah merebut Galen dari tangan ku. Dan sudah sepantasnya kau menjauh darinya."
Potong Felly dengan nada yang dingin.
Fiana tampak meremas - remas kedua tangannya yang berada di bawah meja.
Hatinya terluka saat dia mendengar ucapan dari adik yang sejak dulu di sayanginya itu.
Bagaimana bisa Felly bicara seperti itu padanya!!!
"Dan kau harusnya bersyukur karena aku mau menerima kedua anakmu untuk aku rawat nantinya. Jika aku mau aku bisa saja menyuruh Galen untuk membawa kedua anakmu itu ke panti asuhan dan aku yakin Galen akan setuju dengan keinginan ku ini. Lagipula kau kan tahu Galen sangat membencimu dan bukan tidak mungkin jika dia juga membenci kedua anakmu."
Tambah Felly diam - diam tersenyum miring saat mendapati ekspresi terluka yang di tunjukkan Fiana.
"Tidak jangan bawa anakku ke panti asuhan. Jika kau memang tidak menginginkannya kau bisa membawa mereka padaku. Aku akan sangat senang jika mereka bersamaku. Walau bagaimana pun aku ibunya."
Ujar Fiana dengan nada suara memohon.
Hahaha...
Felly tiba-tiba tertawa saat mendengar ucapan Fiana. Fiana sendiri tampak tidak mengerti mengapa bisa Felly tertawa seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin yang tertukar (End)
RomanceBagaimana jadinya jika di hari dan tempat yang sama akan di adakan acara pernikahan . Ya! Acara pernikahan ketiga putri dari Setiawan dan Fera . Bukan tanpa alasan tuan Setiawan menikahkan ketiga anaknya. Kira-kira apa alasan tuan Setiawan meni...