Part 16 Acuh

6.9K 251 14
                                    

Fiana menatap Galen yang baru saja masuk ke dalam kamar setelah pertengkarannya tadi dengan sang kakak. Fiana ternyata belum tidur membuat Galen harus bisa bersikap seperti biasanya. Yaitu mengacuhkan Fiana.

"Sampai kapan kau akan menghindariku? Sampai kapan kau akan mendiamiku? Aku tahu aku salah karena terlalu ceroboh waktu itu hingga aku hampir membuat bayiku celaka. Tapi aku benar-benar tidak sengaja."

Fiana sungguh-sungguh dengan perkataannya. Galen sebenarnya tidak ingin melakukan semua ini pada Fiana tapi ia terpaksa. Terpaksa melakukan semua itu agar Felly tidak berbuat sesuatu yang buruk pada Fiana.

Ia masih ingat kejadian sebulan yang lalu sebelum ia mengacuhkan Fiana.

Flashback.

Galen berlari menelusuri lorong rumah sakit dengan perasaan khawatir. Pasalnya tadi sahabat Fiana menelefon Galen mengunakan nomer Fiana dan mengatakan jika istrinya ada di rumah sakit .

Galen tidak tahu pasti apa penyebab Fiana masuk rumah sakit.

Ruang IGD.

Galen masuk ke dalam ruangan dan mencari sosok istrinya. Galen kini melihat Fiana yang tengah di tanggani dokter.

"Bagaimana keadaan Fiana? "

Galen berdiri di samping ranjang Fiana.

"Pasien hampir kehilangan bayinya jika saja Fiana terlambat di bawa kemari."

Dokter Shinta memberitahu. Membuat Galen maupun Fiana tersentak.

"Apa yang menyebabkan Fiana hampir kehilangan bayinya?"

Galen terlihat ingin tahu.

"Dari pemeriksaan yang saya lakukan tadi di temukan semacam racun untuk mengugurkan kandungan. Untung rahim Fiana kuat jika tidak dia pasti sudah kehilangan bayinya tepat setelah dia meminum obat tersebut."

Fiana dan Galen sama-sama tersentak mendengar penuturan dokter Shinta. Fiana merasa ia tak pernah meminum obat penggugur kandungan, lantas bagaiamana itu bisa terjadi. Sedangkana Galen tampak tak percaya istrinya melakukan semua itu.

"Kalau begitu saya harus kembali memeriksa pasien lain, saya permisi."

Setelah mengatakan itu dokter shinta kini pergi. Galen masih diam setelah mendengar kabar tersebut membuat Fiana yakin jika Galen marah padanya.

"Ga, aku benar-benar tidak melakukan semua itu. Aku."

Perkataan Fiana kini di potong dengan cepat oleh Galen.

"Ck, tidak melakukan kau bilang. Lantas bagaimana bisa kau hampir kehilangan bayimu itu. Dokter Jelas-jelas mengatakan jika tadi kau meminum obat penggugur kandungan."

Galen menatap Fiana tajam. Fiana hanya mampu menunduk sambil menangis.

"Jika kau memang ingin membalas dendam padaku tidak dengan cara seperti ini. Kau benar-benar lebih jahat dari pada Felly."

Galen membentak Fiana.

"Tapi aku benar-benar tidak melakukan semua itu."

Fiana masih mencoba menjelaskan pada Galen. Tapi Galen tidak percaya dengan semua perkataan Fiana.

" Berhenti memperlihatkan wajah polosmu itu, aku benci mengetahui semua kenyataan ini."

Setelah mengatakan itu Galen meninggalkan Fiana yang terisak. Tina yang baru saja masuk ke dalam ruangan inap Fiana nampak terkejut melihat sahabatnya menangis terisak.

Pengantin yang tertukar (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang