Fiana sedari tadi tengah sibuk berkutat di dapur.
"Sayang, kau sedang apa hm."
Ibu Galen sudah ada di samping Fiana.
"Aku sedang membuat sarapan untuk Galen, Bu."
Fiana masih fokus mengoreng ayam.
"Wah, Galen pasti suka."
Ibu Galen yang sudah bisa menebak. Ayam goreng adalah makanan kesukaan Galen.
"Aku juga berharap begitu."
"Ya sudah, cepat kau selesaikan. Sebentar lagi Galen pasti akan turun."
Ibu Galen berkata. Benar saja Galen tengah menuruni anak tangga. Galen berjalan melewati ruang makan.
"Galen, mau kemana? Makanlah dulu, istrimu sudah membuatkan makanan kesukaanmu."
Ibu Galen mengintrupsi. Galen menghentikan langkahnya. Galen kini menatap Ibunya.
"Aku tidak lapar. "
Galen ketus.
"Cobalah sedikit saja kasihan istrimu sudah bangun pagi hanya untuk membuatkanmu sarapan. "
Bujuk Ibu Galen pada anaknya itu.
"Aku tidak pernah menyuruhnya untuk memasak. Lagi pula, apa Ibu tidak curiga padanya. Bagaimana jika dia memberikan racun pada masakannya."
Galen menuduh. Fiana dan Ibu Galen tersentak bersamaan.
"Apa yang kau katakan ? Jangan menuduh istrimu yang tidak-tidak. Ibu tidak suka."
Ibu Galen tidak suka dengan tuduhan Galen.
"Terus saja kau bela dia Ibu."
Galen malah pergi. Fiana hanya mampu menatap Galen yang sudah menghilang di balik pintu.
"Sayang, maafkan perkataan Galen tadi. Dia mungkin masih emosi."
Ibu Galen tidak enak hati.
"Tidak apa Ibu, lagi pula ada benarnya Galen mengatakan itu."
Fiana berkata pelan. Fiana merasa kecewa dengan sikap yang di tunjukan Galen padanya. Fiana pergi meninggalkan dapur.
**
Galen terlihat duduk di salah satu restoran dengan Felly. Mereka tengah menunggu pesanan datang."Fel, aku minta maaf atas perkataanku waktu itu padamu. "
Galen merasa menyesal sudah membentak kekasihnya.
"Kau harus berjanji tidak akan membentakku lagi, baru aku akan memafkanmu."
Felly berkata dengan nada manjanya.
"Aku janji."
"Baiklah aku memaafkanmu. Aku pikir, kau tidak akan lagi menemuiku setelah menikah."
Felly memeluk Galen dari samping.
"Kau ini bicara apa?Aku ini masih kekasihmu. Mana mungkin aku tidak bertemu denganmu."
Felly tersenyum mendengar penuturan Galen. Itu artinya Galen masih mencintainya.
"Kau tidak bohongkan."
Felly memastikan.
"Tentu saja, aku tidak berbohong."
Tanpa mereka sadari. Ada dua pasangan mata yang tengah memperhatikan mereka. Salah satu dari mereka merasa kesal melihat tingkah yang di tunjukan pasangan Galen Felly. Sedangkan orang yang satunya lebih memilih diam. Orang itu memutuskan untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin yang tertukar (End)
RomanceBagaimana jadinya jika di hari dan tempat yang sama akan di adakan acara pernikahan . Ya! Acara pernikahan ketiga putri dari Setiawan dan Fera . Bukan tanpa alasan tuan Setiawan menikahkan ketiga anaknya. Kira-kira apa alasan tuan Setiawan meni...