Galen terdiam setelah mendengar pernyataan dari dokter Ratna tentang janin yang ada di rahim Fiana. Entah mengapa hatinya merasa senang mendengar kabar itu . Itu artinya ia akan segera menjadi seorang Ayah.
Tapi seketika Galen tersadar dengan apa yang baru saja ia pikirkan. Tidak! Dia tidak boleh senang mendengar kabar itu. Yang harus ia pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya agar bisa berpisah dari Fiana dan menikahi Felly.
❤❤❤
Tuan Setiawan menghela nafas berat setelah mendengar kabar yang baru saja ia ketahui.
Tuan Setiawan merasa jika begini akan sulit bagi Fiana untuk dapat berpisah dari Galen. Tuan Setiawan tidak ingin Fiana menderita setelah mengetahui bahwa Dia tengah mengandung anak dari orang yang membencinya. Ibu Fera terlihat mengelus-elus punggung suaminya . Ibu Fera tahu jika suaminya tengah mengkhawatirkan rumah tangga anaknya begitupun dengannya.
Rega, Dito dan Galen berjalan menghampiri kedua mertuanya. Mereka ingin memberikan jawaban atas pertanyaan yang di ajukan Tuan Setiawan sebelum Fiana pingsan tadi.
"Ayah."
Rega memanggil ayah mertuanya yang terlihat sangat cemas. Tuan Setiawan kini menatap ketiga menantunya secara bergantian.
"Apa kalian ingin memberikan keputusan? "
Tuan Setiawan mencoba untuk tetap tenang walaupun di hatinya beliau merasa sebaliknya.
"Aku tidak akan menceraikan Flora hanya karena ia tertukar dengan saudaranya. Aku sudah mulai mencintainya dan aku akan menjelaskan masalah ini pada keluargaku. Aku yakin Mereka pasti akan mengerti."
Rega sungguh-sungguh. Ibu Fera dan Tuan Setiawan menghela nafas lega mendengar penuturan Rega.
"Aku akan tetap mempertahankan Felly sebagai istriku."
Dito kini berkata membuat Galen mengepal tangannya mendengar jawaban dari Dito. Dito tahu jika ini memang yang terbaik.
Walaupun dia tahu Felly tidak akan mungkin suka mendengar keputusannya tapi dia tidak mau melukai 2 hati sekaligus dengan menceraikan Felly. Dua orang itu tidak lain adalah Kakak Iparnya dan calon bayi Fiana.
"Lalu bagaimana denganmu, nak?"
Tuan Setiawan bertanya pada Galen yang sedari tadi hanya diam.
"Aku akan tetap menceraikannya. "
Galen berkata cepat tanpa memikirkan perasaan Fiana sedikitpun.
Ucapan Galen menusuk hati Kedua Orangtua Fiana. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena ini mungkin salah mereka.
"Jangan dengarkan perkataan putraku. Dia tidak akan akan berpisah dengan Istrinya."
Ibu Galen berjalan menghampiri Galen. Ibu Galen tahu ini pasti akan terjadi untuk itu Beliau harus bisa menghalangi, Galen berpisah dengan Fiana. Apapun caranya.
"Apa yang kau katakan Ibu, kau tidak berhak mengatur hidupku."
Galen berdiri. Galen sangat marah pada Ibunya.
"Memang kapan Ibu mengatur hidupmu? Ibu hanya menasehatimu."
Ibu Galen tidak kalah kesal mendengar perkataan putranya itu.
"Aku tidak membutuhkan nasehat dari Ibu. Lagi pula aku sudah dewasa, aku bisa mengambil keputusanku sendiri."
Galen menatap Ibunya dengan tatapan yang sangat tajam.
"Kau memang sudah dewasa tapi keputusan yang kau ambil sangat salah dan Ibu berhak menegurmu jika itu tidak baik untukmu."
Ibu Galen menatap Galen dengan tatapan yang tidak kala tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin yang tertukar (End)
RomanceBagaimana jadinya jika di hari dan tempat yang sama akan di adakan acara pernikahan . Ya! Acara pernikahan ketiga putri dari Setiawan dan Fera . Bukan tanpa alasan tuan Setiawan menikahkan ketiga anaknya. Kira-kira apa alasan tuan Setiawan meni...