"Berhenti menghina Fiana, dia istrimu jalan lupa itu. "
Ibu Galen mengingatkan.
"Dia istri yang tak di harapkan. "
Cibir Galen. Dan pergi menuju kamarnya.
Brak.
Galen membuka pintu kamar dengan kasar. Fiana yang ada di dalam kamar terkejut.
"Kau puas sudah membuat keluargaku hancur."
Galen berjalan mendekati Fiana yang tengah duduk di sofa.
"Apa maksudmu."
Fiana yang tidak mengerti dengan tuduhan yang di berikan Galen.
"Oh. Kau masih mau mengelak rupanya. Kau tahu dengan adanya kau disini hanya akan membuat diriku dan keluargaku bertengkar."
Galen menatap tajam Fiana.
"Aku tidak pernah ada maksud untuk membuatmu dan keluargamu bertengakar."
Jelas Fiana.
"Tidak pernah. Cih, omong kosong! Sekarang aku tahu ternyata seperti ini sifat aslinmu. Pantas Felly tidak pernah mau aku tahu bahwa dia memiliki saudara kembar. Dia tahu kau akan berusaha merebutku darinya."
Galen menyimpulkan dengan seenaknya.
"Sudah cukup kau menuduhku yang tidak-tidak. Aku benar-benar tidak seperti yang kau tuduhkan."
Fiana terisak. Hatinya sakit karena selalu di tuduh yang bukan-bukan oleh suaminya.
"Jika kau memang benar-benar tidak seperti itu. Apa kau bisa membuktikannya."
Galen terlihat menantang Fiana.
"Bagaimana caranya?"
"Bercerailah dariku. Setelah itu aku akan percaya jika semua tuduhanku memang salah."
Fiana terkejut dengan perkataan Galen.
"Bercerai? "
"Ya bercerai."
"Tidak, Aku tidak mau."
Fiana menolak usulan Galen.
"Kau memang wanita licik."
Fiana terdiam dengan ucapan Galen. Bukan karna dia setuju dengan perkataan suaminya tapi kepalanya tiba-tiba pusing.
"Kenapa diam. Kau mengaku rupanya."
Galen tampak tersenyum sinis pada Fiana. Fiana tidak perduli dengan ucapan suaminya itu. Fiana lebih memilih berjalan dan membaringkan tubuh di ranjang. Fiana tidak lupa menyelimuti tubuh dengan selimut. Yang Fiana butuhkan sekarang hanyalah mengistirahatkan tubuh juga pikirannya.
Galen jengkel. Galen memutuskan untuk pergi.
**
Rumah keluarga setiawan.Felly dan Setiawan tengah bertengkar. Pertengkaraan itu bermula saat Felly tiba-tiba datang ke rumah dan berteriak memanggil nama Setiawan. Setiawan yang saat itu sedang berada di ruang kerja harus keluar demi memastikan apa yang terjadi .
"Ayah, dimana kau (mencari-cari di setiap ruangan) cepat keluar dari persembunyianmu."
Felly berteriak . Ibu Fera segera keluar dari dapur saat mendengar teriakan putrinya.
"Felly, ada apa nak. Kenapa kau berteriak sepagi ini?"
Ibu Fera segera mendekati putri bungsunya.
"Dimana Ayah, Ibu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin yang tertukar (End)
RomanceBagaimana jadinya jika di hari dan tempat yang sama akan di adakan acara pernikahan . Ya! Acara pernikahan ketiga putri dari Setiawan dan Fera . Bukan tanpa alasan tuan Setiawan menikahkan ketiga anaknya. Kira-kira apa alasan tuan Setiawan meni...