Authour mau bilang bahwa cerita Pengantin yang tertukar sebenarnya sudah end. Sejak dulu, tapi karena banyak yang minta lanjutannya lagi jadi authour publikasi ulang. Buat readers yang belum pernah baca cerita ini sampai part end.
💗💗💗
Fiana pov.
Hal yang paling menyakitkan bagiku adalah ketika aku harus kembali di acuhkan olehnya. Oleh lelaki yang sangat aku cintai.
Aku tidak tahu apa alasannya mengacuhkanku lagi? Sebulan yang lalu dia masih sangat memperhatikanku. Tapi sekarang melihatku pun dia enggan.
"Apa kedekatanku dan dia selama sebulan ini, tidak membuat dia memiliki perasaan yang lebih padaku? Atau dia berpura-pura baik padaku karena aku tengah mengandung anaknya?"
Pertanyaan itu selalu saja memenuhi pikiranku.
Aku tahu, aku tidak boleh terlalu stres tapi banyak hal yang tengah aku pikirkan belakangan ini membuat nafsu makanku menurun. Aku bahkan jarang meminum susu Ibu hamil yang seharusnya aku minum setiap hari untuk kesehatan bayiku tapi aku seakan melupakan semua itu hanya karena suamiku mengacuhkanku.
Ini lebih parah dari pada dulu. Suamiku dulu masih mau berbicara padaku walaupun akhirnya kami akan bertengkar tapi sekarang hanya untuk mengeluarkan satu katapun tidak ia lakukan. Aku sangat-sangat kecewa dengan sikapnya.
Apa mungkin dia masih sangat mencintai adikku? Jika memang benar. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus diam saja melihat mereka bersama? atau aku harus merusak kebahagiaan mereka seperti yang selalu mereka tuduhkan padaku dulu.
Tolong beri aku jawaban atas semua pertanyaan yang mengganggu pikiranku ini.
"Sayang."
Tiba-tiba ada yang memanggilku. Aku tahu itu suara ibu mertuaku. Ibu mertuaku kini menghampiriku dan duduk di sampingku.
"Sayang, Ibu perhatikan akhir-akhir ini kau sering melamun? Jika Kau punya masalah, kau bisa menceritakan masalahmu itu pada Ibu. Mungkin dengan begitu Ibu bisa sedikit menurangi beban pikiranmu."
Ibu mertuaku memang sangat memperdulikan aku. Sejak aku menjadi menantunya beliau tidak pernah sekalipun membentakku. Beliaulah yang membuatku tidak merasa sendiri disini. Beliau sudah seperti ibuku sendiri.
"Ibu, aku hanya bingung kenapa Galen bersikap acuh padaku lagi. Dia bahkan tak pernah bicara sekatapun padaku, aku tidak tahu apa salahku."
Aku mengeluarkan semua unek-unekku pada Ibu mertuaku.
"Mungkin Galen sedang lelah untuk itu dia bersikap seperti itu padamu, jangan terlalu memikirkan semua itu. Ibu tidak mau nantinya ini berpengaruh pada kondisi bayimu."
Ibu mertuaku memberikanku nasehet.
"Aku ingin sekali tidak memperdulikan semua itu tapi aku tidak bisa. Aku hiks..aku sangat merindukannya."
Aku menundukan kepalaku sambil membekap mulutku dengan tangan agar tangisanku tidak terdengar.
Ibu mertuaku membawaku ke dalam pelukannya. Pelukan hangat seorang Ibu. Tangisanku kini pecah. Aku tahu semenjak aku hamil moodku selalu berubah-ubah. Aku lebih senfitif jika mengenai Galen.
"Ibu, aku ingin dia kembali memperdulikanku walaupun hanya sampai anak ini lahir."
Aku bergumam di pelukan ibu mertuaku. Keinginanku sangatlah sederhana. Aku hanya ingin dia bersikap layaknya suami yang memperdulikan istrinya.
"Ibu, apa aku tidak pantas di cintai? Apakah aku tidak pantas bahagia?"
Aku masih terisak di pelukan ibu mertuaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin yang tertukar (End)
RomanceBagaimana jadinya jika di hari dan tempat yang sama akan di adakan acara pernikahan . Ya! Acara pernikahan ketiga putri dari Setiawan dan Fera . Bukan tanpa alasan tuan Setiawan menikahkan ketiga anaknya. Kira-kira apa alasan tuan Setiawan meni...