Tidak terasa sudah satu bulan Fiana bekerja di minimarket. Ia sudah mulai terbiasa mengunakan mesin kasir, itu semua berkat bantuan dari Hasna.
Fiana dan Hasna kini duduk di ruang karyawan karena jam istirahat.
"Fiana, kau tahu di hotel Fiana sedang di buka lowongan pekerjaan. Apa kau mau melamar pekerjaan disana?"
Hasna melirik kearah Fiana sambil membuka bekal makan siang yang di bawa nya hari ini.Fiana yang saat itu tengah menyendokkan nasi goreng akhirnya balik melirik kearah Hasna.
"Kau tahu dari mana jika di hotel itu sedang di buka lowongan pekerjaan?"
Fiana balik bertanya karena tidak mendengar kabar apapun."Aku mendengar dari salah seorang tetanggaku, dia mengatakan bahwa sekarang tengah di buka lowongan pekerjaan di hotel Fiana, setahuku hotel itu baru selesai di bangun beberapa bulan yang lalu dan sepertinya mereka membutuhkan banyak sekali pegawai. Jadi apakah kau akan ikut mendaftar?"
Fiana tampak terdiam saat mendengar penjelasan dari Hasna. Sambil menimbang - nimbang apakah dia akan ikut mendaftar disana atau tidak.
"Aku tidak tahu, kau sendiri? Apa kau berniat untuk mendaftar disana?"
Fiana balik bertanya pada Hasna.
"Ehm... aku ingin sekali mendaftar disana, mungkin disana aku bisa mendapatkan gaji yang lebih besar. Lagipula aku butuh uang untuk menghidupi keluargaku." Jawab Hasna dengan cepat.
"Fiana, ayo kita coba melamar kerja disana." Ajak Hasna dengan tatapan penuh harapnya agar Fiana mau melamar pekerjaan disana juga.
"Ehm... aku akan pikirkan dulu. Lagipula aku tidak enak pada bos, kalau keluar darisini. Padahal baru satu bulan aku bekerja disini." Saut Fiana sambil kembali sibuk menyantap makan siangnya.
"Baiklah, katakan padaku jika kau sudah mendapatkan jawabannya."
Seru Hasna, tidak adalagi pembicaraan diantara mereka. Karena kini mereka sibuk dengan makanan mereka masing - masing.💙💙💙
Besoknya.
Fiana dan Hasna baru saja tiba di depan hotel, tempat mereka ingin melamar pekerjaan.
Fiana tidak hanya berdua dengan Hasna kesini karena dia juga mengajak Tina, sahabatnya itu. Untuk ikut bekerja disini selama mereka tinggal di Surabaya. Dan Fiana pun sudah mengenalkan Tina pada Hasna, begitupun sebaliknya.
Tidak sulit membuat Tina dan Hasna menjadi dekat karena pada dasarnya kedua orang itu satu tipe. Yaitu, mudah bergaul.
Saat mereka sampai, mereka langsung bertanya pada satpam yang kebetulan berjaga di depan hotel. Karena mereka sedikit aneh, saat melihat suasana yang cukup sepi. Bukan karena tidak ada pengujung hotel melainkan karena tidak ada yang melamar pekerjaan seperti mereka ini.
Saat bertanya pada satpam, mereka bertiga di suruh untuk masuk lewat pintu belakang karena tidak ingin membuat pengunjung hotel tidak nyaman.
Benar saja saat mereka menuju sisi samping hotel mereka menemukan pintu belakang yang di maksud dan di sana sudah banyak sekali orang yang sepertinya ingin melamar pekerjaan sama seperti mereka.
Ketiganya kini melangkah kearah tempat duduk yang masih kosong setelah mendapatkan nomor antrian untuk sesi wawancara yang di adakan hari ini. Mereka juga sudah memberikan surat lamaran pekerjaan mereka kepada petugas yang berada disana. Kini mereka hanya harus menunggu dengan sabar sampai nomor antrian mereka di panggil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin yang tertukar (End)
RomanceBagaimana jadinya jika di hari dan tempat yang sama akan di adakan acara pernikahan . Ya! Acara pernikahan ketiga putri dari Setiawan dan Fera . Bukan tanpa alasan tuan Setiawan menikahkan ketiga anaknya. Kira-kira apa alasan tuan Setiawan meni...