Fiana dan Tina tengah berada di dalam mobil yang akan mengantarkan mereka kembali kota dimana mereka memutuskan untuk bersembunyi dari Galen.
Sejak tadi Fiana tampak menatap kearah luar jendela dengan perasaan yang tidak menentu.
Berat rasanya meninggalkan kedua anaknya yang masih sangat membutuhkannya.
Ada rasa penyesalan di lubuk hatinya saat ia dengan teganya meninggalkan kedua anaknya di rumah sakit kala itu dan sekarang ia menyesali keputusannya yang tidak membawa serta kedua anaknya untuk ikut bersama dengannya.
Apa ia bisa hidup tanpa kedua anaknya?
Apa dia bisa hidup dengan penyesalan ini? Seumur hidupnya !!!
Lalu bagaimana lagi. Semuanya sudah terjadi. Yang bisa dia lakukan untuk saat ini adalah berdoa dan berharap bahwa Felly benar - benar akan menepati janjinya itu.
Tak terasa air mata jatuh membasahi kedua pipinya. Hati ibu mana yang tidak sakit saat dia harus menjauh dari anaknya sendiri.
"Fiana."
Panggil Tina sambil memegang bahu kiri Fiana, membuat Fiana dengan cepat langsung menyerka air matanya yang tadi sempat jatuh membasahi kedua pipinya.
Dia tidak mau Tina sampai tahu bahwa dia menagis.
Tina yang melihat Fiana hanya diam tanpa mau merespon panggilnya akhirnya memilih untuk bicara.
"Fiana, jujur aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang kau pikirkan. Bukankah kau bilang kau ingin kembali pada keluargamu dan kenapa sekarang kau justru memilih untuk menjauh dari mereka. Ada apa, Fiana? Apa ada yang tengah kau sembunyikan dariku?"
Terka Tina sambil menatap Fiana dengan tatapan curiganya.
Fiana diam - diam menghela nafasnya.
"Aku melakukan ini juga demi kebahagiaan kedua anakku, Tina. Mereka lebih butuh Ayahnya daripada aku. Lagipula bersama Galen hidup mereka pasti jauh lebih terjamin."
Tina jelas tidak setuju saat mendengar apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu.
"Kau salah jika berpikir mereka lebih butuh Galen daripada dirimu. Yang benar adalah mereka butuh kasih sayang dari kalian berdua sebagai orangtua mereka. Mereka tidak mungkin jika hanya mendapatkan kasih sayang dari salah satu diantara kalian."
Tina tampak tidak sependapat dengan sahabatnya itu.
"Aku tahu. Tapi kau tidak perlu khawatir karena ada Felly yang akan menjadi ibu pengganti untuk mereka."
Sebenarnya Fiana juga tidak rela jika kedua anaknya menganggap wanita lain sebagai Ibu mereka. Tapi dia tidak punya pilihan lain. Galen tidak mencintainya dan dia tidak mau terus - terusan terluka jika tetap memilih untuk bertahan dengan Galen.
Tina tampak terkejut saat mendengar ucapan Fiana. Ini maksudnya apa!!!
"Tunggu kenapa kau jadi membawa - bawa nama adikmu itu? Bisakah kau ceritakan semuanya padaku agar aku mengerti?"
Fiana awalnya ragu untuk menceritakan pertemuannya kemarin dengan Felly tapi saat melihat tatapan penasaran yang di tunjukkan oleh sahabat baiknya itu. Akhirnya Fiana pun memilih untuk jujur.
Tina tampak fokus mendengarkan semua cerita Fiana tentang pertemuannya itu.
"Tapi, Fiana. Apa kau yakin jika Felly bisa menepati janjinya padamu?"
Entah mengapa Tina merasa tidak yakin bahwa Felly akan menepati janjinya itu. Sebenarnya Tina merasa sedikit kecewa dengan keputusan yang di ambil oleh sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin yang tertukar (End)
RomanceBagaimana jadinya jika di hari dan tempat yang sama akan di adakan acara pernikahan . Ya! Acara pernikahan ketiga putri dari Setiawan dan Fera . Bukan tanpa alasan tuan Setiawan menikahkan ketiga anaknya. Kira-kira apa alasan tuan Setiawan meni...