Dua hari berlalu. Lisa terus menghindari Jaehyun, dan Jaehyun juga butuh waktu sendiri apalagi setelah pertengkaran dia dengan Rose waktu itu.Dan benar kata Rose, semuanya jadi rumit.
Dari jauh Jaehyun bisa lihat jika ada batas diantara Lisa dan Rose. Lisa bahkan lebih sering dengan ketua kelasnya dan jujur Jaehyun agak khawatir dengan mental Rose.
Cewek itu terlihat semakin hancur sejak pertengkaran kemarin. Padahal dulu Jaehyun hanya ingin jadi teman yang diandalkan oleh Rose setelah tau masalah cewek itu--meskipun dirinya juga sempat jatuh pada cewek itu---tapi sekarang justru dirinya juga yang membuat Rose semakin terluka.
Semuanya jadi kacau.
Hubungan Jaehyun dan Lisa yang renggang. Rose dan Lisa yang saling jaga jarak. Lalu Jaehyun dan Rose yang saling menjauh. Tapi bukankah itu bagus?
Jaehyun terus terdiam sambil menatap rumah Lisa, jari-jarinya meremas stir mobil dengan risau. Ini sudah dua harian mereka saling diam, bahkan mereka berdua juga tidak saling mengirim pesan hanya untuk mengabari satu sama lain.
Bohong jika Jaehyun tidak merindukan Lisa, dia sangat merindukan cewek itu, sangat.
"Fuck."
Jaehyun mengumpat, pelan. Didepannya ada Lisa yang baru saja diantar pulang oleh Eunwoo dan dia bisa lihat ketika Lisa menyadari mobilnya mata cewek itu langsung membulat sempurna.
"Jaehyun--"
"Lis sorry to say, tapi lo harus percaya karena gue punya bukti---jadi beberapa hari yang lalu gue sama Daniel liat Jaehyun sama Rose berduaan di mall. Dan maaf banget sekali lagi, itu bukan pertama kalinya gue liat mereka berduaam. Lisa, mereka sering jalan dibelakang lo."
Tangan Lisa mengepal tanpa sadar.
"Lo kenapa?" tanya Eunwoo.
Lisa menggeleng, "gak lo cepetan balik, nanti kalo Hyunjae nyuruh buat nganter gue, lo jangan mau lagi ya, gak enak gue ngerepotin lo terus akhir-akhir ini."
Mata Lisa kembali menatap mobil Jaehyun, dan cowok itu tengah bersiap untuk pergi. Dengan cepat Lisa segera menghalanginya.
"Keluar."
Jaehyun menghela nafasnya, hatinya sedang dipenuhi kekesalannya pada Eunwoo. Kenapa cowok itu mengantar Lisa, kapan mereka jadi dekat seperti ini?
Semua langsung memenuhi pikiran Jaehyun.
Dia yang sering jalan secara diam-diam dengan Rose tapi juga tidak rela jika Lisa di dekati cowok lain.
Tok tok
"Jung Jaehyun."
Lamunan Jaehyun tersadar, ia langsung keluar dari mobilnya.
"Sejak kapan disini?"
"Gak tau."
"Ya udah, ngapain kesini?"
"Ke rumah pacar sendiri emang gak boleh?"
"Rumah pacar? Lo bahkan jalan sama temen gue sendiri." gumam Lisa pelan.
"Maksudnya?"
"Apa?"
"Yang tadi."
"Yang mana?"
Jaehyun berdecak.
"Ini kita mau disini aja ngobrolnya."
"Boleh tuh."
Jaehyun menghembuskan nafasnya kasar, "ya udah, ke rumah aku. Ayo."
Jaehyun menarik Lisa dan membuat cewek itu duduk disamping pengemudi.
Lisa menahan pintu mobil yang hendak ditutup oleh Jaehyun. "Eh aku belum ganti baju Jae---"
"Pake baju aku nanti."
"Terus kak Taeyong--"
"Nanti aku chat dia, lepas Lis mau aku tutup."
"Udah ah jangan kemana-mana, dirumah aku aja. Ayo."
Lisa beranjak dan menutup pintu mobil itu sendiri. "Ayo, mobil kamu jangan parkir disini, didalem aja."
❇❇❇
Jaehyun merebahkan tubuhnya dikasur Lisa, sedangkan cewek itu sedang ganti baju dikamar mandi sejak beberapa menit yang lalu.
"Jaehyun."
Jaehyun mengalihkan tatapannya dari Lisa lalu menepuk-nepuk tempat sampingnya.
Lisa duduk disana, dan memperhatikan Jaehyun yang sedang bermain game.
"Kenapa ngeliatin?"
"Gak papa."
Jaehyun terkekeh pelan, dan mendudukan dirinya. Cowok itu menatap wajah Lisa yang sedikit basah terkena air.
Tangahnya terangkat dan mengusap pipi Lisa dengan lembut. Lisa memandangi wajah Jaehyun dengan sendu, matanya juga menjadi perih.
"Loh kenapa nangis?"
Lisa menggeleng, dia tertawa kecil. Tapi sialnya---air matanya malah berjatuhan tanpa bisa dia cegah.
Lisa mengusap air matanya kasar.
Jaehyun hanya diam, matanya terus menatap Lisa dengan lekat. Satu hal yang membuat Jaehyun kecewa pada hari ini. Ia telah membuat gadisnya menangis.
"Aku salah ya? Aku jahat ya? Makanya kamu nangis gini." ucap Jaehyun sambil mengusap pipi Lisa yang basah.
Lisa menatap Jaehyun. "Jae, kamu inget kan yang di pantai waktu itu? Kita harus sama-sama jujur kan? Aku harap kamu gak lupa."
Jaehyun menghela nafasnya dan menarik Lisa hingga cewek itu duduk dipangkuannya, tangan besar Jaehyun mengusap air mata Lisa dengan lembut.
"Aku inget."
"Selalu inget. Tolong jangan nangis ya? Aku sakit denger kamu nangis, aku udah gagal jadi pacar kamu Lis. Maaf udah buat kamu overthingking, maaf udah buat kamu nangis. Maaf."
Bukannya berhenti menangis, Lisa justru semakin tidak bisa menahan tangisannya. Kedua tangannya meremas bahu Jaehyun. Air mata yang Lisa tahan sejak disekolah saat mendengar apa yang Jihyo katakan dan menunjukan beberapa foto akhirnya pecah.
Hatinya sakit. Kenapa harus Rose? Dan kenapa harus Jaehyun?
Lisa memeluk Jaehyun dengan erat.
"Lisa, inget kan aku selalu bilang sayang sama kamu?"
"Aku mohon, catat itu ya."
Bukannya senang mendengar itu, hati Lisa malah semakin berdenyut nyeri. Kini kata-kata itu sudah hilang artinya untuk Lisa. Dia sulit mempercayainya.
Hati manusia tidak ada yang tahu. Manusia bahkan bisa mencintai dua orang dalam satu hati sekaligus, jadi bagaimana Lisa percaya jika Jaehyun hanya mengucapkan itu padanya sedangkan cowok itu sering bermain dibelakang dengan Rose.
Untuk membayangkan saja rasanya Lisa tidak sanggup jika kata-kata itu juga Jaehyun ucapkan pada yang lain. Sahabatnya.
Tapi untuk sekali lagi---kenapa harus Rose?
❇❇❇
TBC💚
KAMU SEDANG MEMBACA
With J✔
Teen FictionWith J, Lisa will be happy but also painful at the same time. ⚠ follow sebelum membaca ⚠ ©pursueadream Start: Juli 2020 publis ulang: Agustus 2021