Bagian 25: Tentang Rose

3.6K 746 194
                                    

"Mampus lo mati mati!"

"Eh anjing hampir aja!"

"Liat aja lo bakal mati Woo!"

Lisa menatap Hyunjae dan Eunwoo yang sedang heboh bermain ps milik Taeyong.

Ceritanya setelah Eunwoo mengantar Lisa pulang, tiba-tiba aja Hyunjae muncul dan menarik Eunwoo untuk bermain ps di rumah Lisa. Akhirnya seperti inilah, berisik dengan teriakan Hyunjae, bahkan beberapa kulit kacang ada disekitarnya.

"Hyunjae main mah tangan aja kali, jangan mulut juga ikutan main. Berisik anjing, gue lagi nonton pacar gue aja gak kedengeran."

Hyunjae menggendik gak perduli, "pacar lo? Jaehyun?"

"Bukanlah."

Hyunjae langsung mempause gamenya, dan menoleh pada Lisa. "Lo selingkuh Pon? Gila gue gak---"

"Bacot. Iqbal nct, masa lo lupa pacar gue sih."

Muka Hyunjae langsung datar, lalu melempari Lisa dengan kacang. "Lo yang bacot, Iqbal siapa lagi?"

Lisa mendengus, "lo gak tau Iqbal nct? Wah jinja, lo gak pernah nonton tv apa?"

Lisa mendekati Hyunjae lalu menunjukan fotonya. "Nah ini Iqbal nct."

Hyunjae merebut ponsel Lisa, "lah ini mah si Nana, anak yang suka nongkrong di perempatan itu."

"Emang sih mirip, tapi gantengan ini dong, manisan ini juga, makanya gue oleng dari Jeffrey."

Hyunjae menggeleng kecil, lalu menepuk bahu Eunwoo yang dari tadi memperhatikan mereka berdua. "Ayo lanjut main, biarin orang halu mah."

Eunwoo menurut dan kembali bermain ps dengan Hyunjae.

Eunwoo diam-diam tersenyum tipis, saat mengingat wajah Lisa yang sedang bercerita tadi dengan mata berbinar.

Sedangkan setelah bercerita tadi, Lisa kini memandang roomchat Jaehyun. Tidak ada satupun pesan yang cowok itu kirim.

"Jaehyun berubah, itu yang gue takutin." lirihnya.

❇❇❇

"Rose!"

Jaehyun berlari menghampiri Rose yang ternyata sudah menunggunya di depan rumah. Tangan Jaehyun tanpa sadar meraih dagu Rose, sudut bibir cewek itu berdarah, ada lebam juga di dahi dan tangannya.

Jaehyun menatap mata Rose yang berkaca-kaca. "Gue takut banget, gue kira gue bakal bernasib sama kayak nyokap gue."

"Bokap lo sekarang dimana?"

"Dia pergi, gak tau kemana."

"Kita lapor polisi aja ya? Kalo lo terus diem aja, itu sama aja lo ngebiarin diri lo disakitin lebih dalam lagi."

"Gak bisa, bokap gue bakal bayar polisi Jae."

"Gue bantu."

"Gak, lo gini aja gue udah makasih banget. Kalo lo mau bantu, cukup disisi gue aja."

Jaehyun menghela nafasnya. dia menarik Rose, membawa cewek itu menjauh dari rumah yang sudah seperti neraka bagi Rose.

Keduanya masuk ke dalam mobil yang sengaja Jaehyun bawa agar tidak ada yang melihat keduanya. Mereka berdua sama-sama bungkam dan Jaehyun fokus mengobati Rose.

Entah ini sudah keberapa kalinya Jaehyun mengobati Rose. Berawal dari Jaehyun yang tak sengaja melihat Rose yang lagi-lagi menangis di halte hingga semuanya mengalir begitu saja.

Keduanya kadang menghabiskan waktu berdua, bertukar luka masing-masing dan saling menghibur. Rose dengan keluaranya yang hancur dan Jaehyun yang selalu merasa bersalah pada bundanya yang banting tulang untuknya setelah kepergian sang ayah.

Akhirnya keduanya jadi terbiasa yang sama saja mereka berdua bermain dibelakang Lisa.

Ditambah semenjak kedekatan mereka Jaehyun perlahan-lahan mulai jenuh dengan hubungannya karena sempat tertarik pada Rose karena pemikirannya yang dewasa, tapi hanya sesaat.

Meskipun Rose tempat dia berkeluh kesah, tapi Lisa tetap akan jadi rumah ternyaman bagi Jaehyun.

Kehadiran Jaehyun sekarang disini pun murni karena ingin menolong Rose, dia merasa itu yang harus dia lakukan semenjak dia tau Rose mendapatkan perlakuan tak pantas dari ayahnya sebagai seorang teman.

Tapi mungkin tidak dengan Rose.

Sejak kecil dia sudah mendapatkan apa yang tak seharusnya dia dapat. Bahkan Rose sempat mati rasa beberapa tahun karenanya, tidak bisa menangis ataupun bahagia.

Kemudian saat Rose mengenal Lisa hatinya yang beku perlahan-lahan mulai hangat kembali walau tak sepenuhnya. Tapi beda saat Rose bersama Jaehyun.

Saat bersama cowok itu--Rose seperti mendapatkan rumah. Hatinya yang masih beku langsung mencair begitu saja. Dia pun tidak menyangka akan seperti ini, tapi itu yang Rose rasakan. Dia nyaman saat bersama Jaehyun dan karena itu Rose jadi tidak tau diri.

Karena Rose perlahan menginginkan Jaehyun untuk jadi rumah seutuhnya.

Rose memegang tangan Jaehyun, lalu menatap cowok itu. "Jaehyun, tetap disisi gue ya?"

Jaehyun berdeham. "Gue gak janji."

"Kenapa?"

"Gue punya Lisa."

Hanya tiga kata itu langsung menusuk tepat dihati Rose. Air matanya jatuh begitu saja dan Rose langsung membuang wajahnya ke arah lain.

Permintaannya benar-benar tidak tau diri? Lisa sahabatnya, tapi dengan teganya Rose menginginkan Jaehyun yang notaben adalah pacar Lisa.

Hidup Rose sudah hancur dan baru kali ini Rose mendapatkan seseorang yang benar-benar bisa membuatnya nyaman. Tapi sayang, dia malah menemukan itu di dalam diri Jaehyun.

Jaehyun menghela nafasnya. "Rose, gue emang pernah cerita kalo gue bosen sama Lisa tapi bukan berarti gue bisa bebas ngelakuin apa aja sama lo."

"Gue bosen sama dia aja gue merasa bersalah banget, apa lagi sekarang gue akhir-akhir ini sama lo terus. Dibelakang Lisa, gak kebayang sekecewa apa dia kalo tau nanti."

Rose menoleh, egonya mulai meninggi. "Kalo Lisa berharga buat lo tapi kenapa lo sering ngajak gue jalan duluan, beliin makanan yang gue suka, nganterin pulang sekolah, habisin waktu berdua. Bohong banget kalo gue gak suka sama lo dan gua tau lo juga sama kan?"

"Apa lagi gue baru pertama kali nemuin orang kayak lo yang gue nanti-nanti sejak dulu."

"Liat, semuanya jadi rumit asal lo tau."

Jaehyun menghembuskan nafasnya kasar. "Gue tau, tapi jangan salahin gue sepenuhnya. Setiap gue sama lo kenapa lo terima gitu aja padahal lo tau gue pacar sahabat lo."

"Karena lo orang yang gue cari selama ini!"

"Gak. Kalo lo sadar gak mungkin bakal kayak gini, lo pasti bakal nolak gue dan kita gak bakal sembunyi-sembunyi kayak gini. Dan asal lo tau gue kayak gitu karena gue ngerasa lo butuh temen."

Lagi, hati Rose seperti dihantam oleh batu besar.

"But why you treat me like a princess?" lirih Rose.

❇❇❇

Tbc

With J✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang