Lisa dan Jaehyun sama-sama diam, dengan rasa canggung yang mereka rasakan. Akibat kejadian lima belas menit yang lalu, mereka jadi sibuk dengan merutuki diri dalam hati.
Jaehyun melirik leher Lisa yang terdapat tanda buatannya disana, Jaehyun berdeham, wajahnya memanas, ia yakin telinganya sekarang tengah memerah.
Begitu pun dengan Lisa, ia bahkan terlalu malu untuk beranjak sebentar mengambil seragamnya yang tak sengaja dilempar Jaehyun tadi.
Beruntungnya, tadi Jaehyun sadar dengan perbuatan mereka tadi, jika tidak mungkin minggu depan mereka sudah menyebar surat pernikahan.
Jaehyun lagi-lagi berdeham, ia tak tahan dengan kecanggungan ini.
"Lis, gak marah kan?"
"I-iya gak kok."
"Maaf ya?"
"Iya gak papa kok."
Jaehyun mengusap tengkuknya, mendengar respon singkat Lisa saja membuat Jaehyun semakin tidak enak. Ingin rasanya Jaehyun pulang begitu saja, tapi jika pulang Jaehyun tidak bertanggung jawab dengan perbuatannya.
"Jae?"
Jaehyun langsung menoleh, "kenapa?"
"Kamu bisa pake baju gak? A-ku malu."
Jaehyun tersedak salivanya sendiri, bisa-bisanya ia lupa memakai kembali bajunya karena terlalu sibuk memaki diri sendiri.
Jaehyun beranjak, ia meraih kaos polosnya dan seragamnya, kemudian memakainya. Lalu Jaehyun meraih seragam Lisa, dan memberikannya pada cewek itu.
"Nih, aku ke balkon, nyari angin."
Mata Lisa mengikuti Jaehyun sampai cowok itu benar-benar keluar dan menutup pintu balkonnya.
Lisa segera beranjak ke kamar mandi.
"Gila!"
Lisa menyibakan rambutnya kebelakang, saat melihat kondisi lehernya, Lisa berjongkok, kakinya terasa lemas saat melihat pantulan dirinya dikaca.
"Astaga kalo bang Taeyong tau ini, mati gue."
"Untung tadi Jaehyun sadar."
"Lagian kenapa gue---ah ini gimana?!"
Lisa mengacak-ngacak rambutnya, lalu kembali berdiri.
Lisa menatap cermin kembali.
Deg
Deg
Bayangan Jaehyun langsung memenuhi otaknya, dan itu--shit--Lisa malu untuk mengakuinya.
Tok tok
"Lisa? Kamu gak papa kan? Gak nangis kan disana?"
Lisa tersentak, ia segera memaki seragamnya dan merapihkan rambutnya.
Lalu keluar dari kamar mandi.
"Kamu gak nangiskan?"
Lisa menggeleng, "enggak kok."
Tatapan Jaehyun turun ke leher Lisa, dan detik itu juga Jaehyun mengalihkan tatapannya.
"Besok kamu mau izin sekolah atau gimana?"
"Maksudnya?"
"I-itu." Jaehyun menunjuk leher Lisa, dan Lisa mengerti maksud Jaehyun tadi.
"Oh, itu--ya sekolah. Nanti aku tutupin kok."
Jaehyun menghela nafasnya, "maaf ya, kamu jadi--repot."
"Udahlah, jangan bahas itu lagi. Malu tau, tuh telinga kamu aja merah, pasti malu kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
With J✔
JugendliteraturWith J, Lisa will be happy but also painful at the same time. ⚠ follow sebelum membaca ⚠ ©pursueadream Start: Juli 2020 publis ulang: Agustus 2021