Sehari, dua hari, sampai semingguan ini Jaehyun jadi lebih clingy dari biasanya. Cowok itu juga selalu mengikuti Lisa kemana-mana, membuat teman-teman Jaehyun maupun Lisa jengah sendiri melihatnya.
Dan jujur Lisa juga agak risih diikutin kemanapun dia pergi. Dia jadi tidak punya ruang gerak sendiri, mau mendengar gosip terbaru dari teman sekelasnya pun susah.
Seperti sekarang. Lisa memilih tidak ke kantin dan malah ke uks untuk menghindari Jaehyun. Tapi baru beberapa menit disana tirai tempat Lisa berbaring dibuka oleh Jaehyun.
Tak lupa juga dengan senyuman lebar serta beberapa cemilan ditangan cowok itu. Jaehyun terkekeh, dia menaruh semua cemilan di nakas dan duduk dipinggiran brankar.
"Katanya kamu ke sini buat tidur siang, kok belum tidur?" tanya Jaehyun sambil menyingkirkan beberapa helai rambut yang menghalangi wajah Lisa.
"Gak jadi." jawab Lisa dan melirik tangannya yang kini digenggam oleh Jaehyun. Cowok itu mengecup tangan Lisa lalu menatap Lisa yang juga menatapnya.
"Kenapa?"
"Kamu gak makan?" tanya Lisa, sambil mendudukan dirinya. Jaehyun menggeleng. "Aku mau ngemil aja, udah kenyang juga dapat bekel dari Bunda."
Jaehyun berdeham. "Geser dong, aku juga mau duduk."
Lisa menggeser tubuhnya, menyisakan ruang untuk Jaehyun. Setelah nyaman dengan posisinya, Jaehyun memeluk Lisa dari samping sambil memperhatikan video yang sedang Lisa tonton. Tak lupa juga pipinya ia sandarkan dibahu Lisa.
Mata Lisa memang fokus pada video, tapi pikirannya tidak. Cewek itu terlihat ingin mengatakan sesuatu, tapi masih ragu.
"Maaf." ucap Jaehyun tiba-tiba.
"Hah?"
Jaehyun tersenyum kecil. "Maaf udah nempel sama kamu akhir-akhir ini, aku tau kamu risih kan makanya sembunyi disini." kekeh Jaehyun, membuat Lisa seketika merasa bersalah. Tapi dia bingung mau merespon Jaehyun bagaimana.
"Aku lupa kamu juga butuh waktu sendiri."
Lisa mengangguk kecil, dia menaruh ponselnya dan beralih mengusap rambut Jaehyun. "Maaf juga, aku egois." ucap Lisa dan balik memeluk Jaehyun.
Lisa memejamkan matanya, menikmati usapan dipunggungnya. Tapi detik selanjutnya---Lisa membuka mata, bibirnya terkantup rapat.
Seketika ia jadi takut. Karena kini---detak Jaehyun tidak secepat biasanya.
❇❇❇
"Heh lo kenapa lemes gitu?" tanya Jihyo, dia dari tadi memperhatikan sejak cewek itu balik dari Uks. Jihyo duduk disamping Lisa, ketua kelas itu memegang kening Lisa. "Gak panas, lo kenapa?" tanyanya.
"Ji, lo udah pacaran berapa lama sama Daniel?"
"Dua tahunan lebih kayaknya, kenapa?"
"Lo kalo bosen sama Daniel gimana?"
"Jujur aja sih, gue males sama hal-hal yang bersangkutan sama dia."
"Deg-degan parah gak waktu sama Daniel dalam kondisi bosen?"
"Gak parah sih, cuma ya gitu deg-degan waktu dia ngelakuin hal yang nyenengin. But wait---jangan bilang lo bosen sama Jaehyun?"
Lisa menggeleng cepat. "Gaklah!"
"Terus ngapain nanya soal bosen sama pacar?"
"Gak tau, gue lagi takut Ji." lirih Lisa. Jihyo yang mengerti situasinya lantas menyiapkan telinga baik-baik. "Coba cerita, takut kenapa?"
"Eh eh ada apani?" tanya Rose, tiba-tiba datang dan duduk di depan Lisa.
"Nih temen lo lagi galau."
"Galau kenapa? Ayo cerita."
"Agak lucu sih, tapi ya waktu gue meluk Jaehyun pasti detak jantungnya tuh cepet banget dan baru aja tadi gue pelukan sama Jaehyun---dia kayak biasa aja. Gue takut sifat dia yang manja akhir-akhir ini karena gak mau keliatan sama gue."
Jihyo mengangguk paham, dia tau rasanya jadi Lisa, karena dia pernah di posisinya.
"Menurut gue bosen dalam relationship itu hal yang wajar, tapi yang gak wajarnya kalo bosen larinya ke yang lain. Lo tenang aja selagi Jaehyun gak main cewek, dia pasti bakal balik lagi ke rumah sesungguhnya."
"Gue sama Daniel juga gitu. Sempat cekcok juga gara-gara Daniel deket sama cewek lain, tapi setelah denger penjelasannya ternyata gue yang terlalu sensitif."
Lisa mengangguk ngerti, tapi wajahnya masih terlihat masam. Rose mendengus, dia memukul bahu Lisa. "Jangan terlalu dipikirin, nanti lo terpengaruh lagi sama hal-hal yang lo pikir sekarang."
Lisa mengerucutkan bibirnya. "Dah lah, gue mau tidur aja. Kalo ada guru kasih tau."
Jihyo dan Rose mengangguk. Lalu tak lama Rose beranjak. "Gue ke toilet dulu ya."
Sedangkan disisi lain Jaehyun sedang berkumpul dengan yang lainnya. Sesekali juga tertawa kecil mendengar candaan dari teman-temannya.
Drrtt
Seseorang mengirim pesan suara dan tanpa ragu Jaehyun mendekatkan ponselnya ke telinga. Setelah mendengarkan Jaehyun terdiam, dia menghela nafasnya dan kembali mengobrol.
Tapi pikirannya terus tertuju pada pesan suara tadi. Wajah ceria Jaehyun pun seketika jadi murung dan hal itu di ketahui oleh Mingyu.
"Lo kenapa?" tanya Mingyu dan atensi temannya jadi tertuju pada Jaehyun.
Jaehyun menatap teman-temannya satu- persatu, cowok itu menghela nafasnya.
"Gue bosen sama Lisa."
Hening
"Lisa juga bosen sama gue."
Jaehyun memuka ponselnya lalu tak lama terdengar suara Jihyo disana.
"Jangan bilang lo bosen sama Jaehyu--"
"Dengerkan?"
"Itu siapa yang kirim?" tanya Jungkook. Jaehyun mengendikan bahu. "Temen sekelasnya Lisa."
"Hah? Siapa?"
"Ada deh."
Mingyu berdecak. "Lo percaya sama dia? Tapi menurut gue itu kayak mau adu domba antara lo sama Lisa gak sih? Jelas-jelas disana yang ngomong bukan Lisa mana kepotong lagi harusnya dia juga kirimin respon Lisa juga kan?"
Jungkook mengangguk setuju. "Bener, lo jangan menyimpulkan dulu. Apa lagi disini posisi lo lagi bosen sama Lisa."
Jaehyun menghela nafasnya. "Terus gue harus gimana?"
"Omongin baik-baik sama Lisa? Mungkin."
"Gila gak lah! Gue gak mau nyakitin Lisa dengan bilang kalo gue bosen sama dia."
"Ya udah diem aja, lo juga jangan mudah terpengaruh kayak tadi atau lo bakal nyesel sendiri."
"Terus gue harus gimana?"
Mingyu mendengus, dia menjitak kepala Jaehyun. "Si anjing, ya jalanin aja dulu. Lagian lo ada-ada aja, gue kira lo bakal bucin terus sama Lisa eh ternyata bisa bosen juga."
"Oh ya biasanya kalo orang bosen, biasanya dia main sama yang lain. Lo gak gitu kan Je?" tanya Jungkook.
Jaehyun terdiam.
Detik itu juga Mingyu dan Jungkook tau jawabannya tanpa perlu Jaehyun jawab.
"Gak mau nyakitin Lisa? Bullshit najis."
"Dahlah putus aja lo bangsat."
❇❇❇
Update❤
KAMU SEDANG MEMBACA
With J✔
Teen FictionWith J, Lisa will be happy but also painful at the same time. ⚠ follow sebelum membaca ⚠ ©pursueadream Start: Juli 2020 publis ulang: Agustus 2021