Pagi ini Jaehyun dan anak basket lain telah ada di lapangan karena siang nanti ada pertandingan dengan sekolah lain. Ya semacam undangan dalam perayaan ulang tahun sekolahnya yang dilakukan dua hari.
Hari pertama seperti berbagai perlombaan sampai sore jam lima sore, dan hari kedua adalah perayaan yang sesungguhnya.
Sekolah Neo Art 127 ini juga mengundang sebuah band juga, dan bisa dibayangkan bagaimana serunya besok.
"Hyunjae, Eunwoo boleh panggil anak-anak yang lainnya? Gue mau berunding sama pemain cadangan soalnya." ucap Jaehyun, kemudian diangguki oleh Hyunjae dan Eunwoo.
Jaehyun berjalan ke arah Mingyu yang sedang melakukan pemanasan dipinggir lapangan.
"Kiming, panggil pemain cadangam gih gue mau---"
Ucapan Jaehyun terhenti begitu saja karena ia melihat Lisa yang sedang berjalan dengan temannya di koridor dari arah berlawanan dengannya.
"Heh? Kok bengong sih anjir?"
Mingyu menoleh ke arah yang sedang Jaehyun perhatikan.
"Oalah cewek toh."
"Yang mana nih incaran lo?" tanya Mingyu sambil menyenggol Jaehyun.
"Kepo lo malik."
"Mingyu, not malik. Eh btw kata gue ya yang gak pake poni itu lebih cantik dari yang pake poni, tapi yang pake poni juga cantik--lebih ke imut sih."
"Tapi lagi, si rambut panjang itu cantiknya ngebosenin, kalo si poni enggak. Kenalin dong sama yang pake poni."
Jaehyun langsung menatap Mingyu, "maaf, dia gak mau sama lo."
"Anjing teh sia."
Jaehyun terkekeh dan memperhatikan Lisa kembali.
"Sapa gak nih bos?"
Jaehyun melirik Mingyu sekilas lalu melambaikan tangannya pada Lisa.
"Hai Lis, mau kemana?"
Lisa yang sedang mengobrol dengan Rose langsung menoleh dengan hati yang tidak karuan.
"O-oh gue mau ke kantin."
Jaehyun tersenyum, "makan yang banyak ya, jangan lupa minum susu juga."
Lisa tertawa kaku lalu menarik Rose pergi.
Jaehyun terkekeh gemas, hatinya menghangat, apalagi moodnya juga semakin mambaik saat melihat gelang pemberiannya dipakai oleh Lisa.
Jaehyun mengangkat tangannya yang juga memakai gelangnya, lalu menciumnya. "Ayo latihan!"
❇❇❇
"Cie yang di sapa!"
Rose terus saja menyenggol bahu Lisa sambil menggoda cewek itu.
Lisa terlihat menggemaskan saat malu, dan Rose mengakui itu. Jika saja dia cowok, pasti dia akan suka pada Lisa. Tapi sayang Rose adalah cewek.
"Jadi semenjak lo kena bola basket itu jadi deket nih?"
"Gimana sih rasanya deket sama cogan?"
Lisa menutup wajahnya, "ah Rose udah ih! Malu gue tuh, nanti gue nangis lagi."
Rose tertawa keras.
"Uduh cengeng anak tiapa tih?"
Lisa mendengus lalu menginjak kaki Rose. "Aduh!"
"Berisik, udah lo makan aja! Udah untung gue temenin lo."
Rose terkekeh, "iya iya gue makan."
"Eh tapi gas gak nih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
With J✔
Teen FictionWith J, Lisa will be happy but also painful at the same time. ⚠ follow sebelum membaca ⚠ ©pursueadream Start: Juli 2020 publis ulang: Agustus 2021