2. Di kejar

59 8 28
                                    

2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2. Di kejar

Happy Reading

°Americsky°

⭐🌙

"Pokoknya saya gak terima anak saya di perlakukan seperti ini lagi untuk kedua kalinya!"

Didalam ruang kepala sekolah, kini ada tiga orang murid yang tengah berdiri didepan sang pemimpin sekolah itu, yang kini sedang bercakap-cakap dengan Bunda-Ibunya Naga. Sejak 15 menit lalu, kedua nya sedang bercengkrama masalah antara Naga, Dava dan dua temannya yang lain.

"Tapi yang salah Naga! Tadi kita di gigit uler ye kan bro? Monster dia tuh!" tuduh Dava.

Naga yang di bilang begitu lantas menjadi lebih diam, ia sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya di kamar mandi beberapa menit lalu sebelum tempat itu di dobrak tadi. Yang ia lihat, hanya segelintir bayang-bayang tentang mimpinya semalam namun wujud makhluk itu adalah dirinya.

Naga tidak tahu apa itu, tapi yang jelas. Akhir-akhir ini seperti ada yang mengganjal di dalam tubuhnya. Bukan hari ini saja, sebenarnya sejak kecil memang Naga seperti memiliki kelainan, ia sering berteriak di tengah malam sewaktu kecil karena selalu mendapat mimpi buruk.

Mimpi yang tidak tahu itu apa, dan itu terus terjadi secara berulang-ulang sampai ia kini berusia 18 tahun.

"Jangan bicara sembarangan ya kamu sama anak saya!" ucap Bunda tidak terima anaknya dikatai, pandangan tidak sukannya mengarah pada Dava. "Harusnya kamu minta maaf! Ini kedua kalinya saya dapet panggilan Naga di pukulin kamu sama antek-antekmu itu!"

Dava mendengus, "Anak ibu juga salah, dia tuh emang monster. wujudnya aja kek malaikat pencabut nyawa tadi, nyawa saya hampir melayang kalo kamar mandi ga di dobrak."

"K-kamu!"

"Sudah bu, sudah." Kepala sekolah akhirnya menengahi perdebatan seorang ibu dengan anak muridnya itu.

"Dava, kamu saya skors selama seminggu. Sejak dulu kamu selalu bikin ulah, terutama pada Naga. Ini ga sekali dua kali saya liat kamu mukulin anak murid di sekolah, Nggak ada kapok-kapoknya ya kamu." Kepala sekolah angkat suara sambil menuliskan surat skors, yang sepertinya lelah dengan kelakuan Dava.

Naga masih saja terdiam sejak tadi, ia bukan takut akan di skors sama seperti Dava, tidak sama sekali! Dia hanya, sedang bingung apa yang terjadi padanya.

"Naga juga akan mengundurkan diri dari sekolah ini."

Ucapan yang di lontarkan Bunda, membuat orang-orang disana teralih.
Alih-alih Naga yang sedari tadi diam tanpa suara, langsung menengok sembilan puluh derajat ke arah Bundanya yang tampak santai berbicara seperti itu.

AMERICSKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang