33. Jauh tapi dekat.
Jam sekolah telah berakhir. Anak-anak Meteor kembali kerumahnya masing-masing, terkecuali anak-anak kelas XII yang masih betah berada di sekolah. Mereka ingin menghabiskan waktu bersama selama tiga hari ini sebelum berpisah untuk mencapai masa depan.
Anak-anak SKY berkumpul, mereka berbincang di kursi Tribun dekat lapangan sekolah. Termasuk Dasha begitupun Dono yang jarang ikut kumpul pun ada disana. Hampir semua anak kelas XII berada disana untuk bergabung dengan teman-teman.
Awan sibuk teriak-teriak bersama dengan Dono untuk memberikan semangat pada Bintang yang tengah bermain Basket bersama anak dari kelas lain. Teriakannya begitu memekikkan telinga sampai-sampai Skala melempar sampah botol ke mukanya Awan.
"Go Bintang Go Bintang Go. Yok lah gas mas Star!" Awan dan Pelangi ikut memberikan dukungan pada temannya.
Meskipun ini bukan pertandingan serius, tetapi tetap seru saja mendukung teman seperti itu. Sudah menjadi kebiasaan mereka mendukung Bintang yang memang tak pernah jauh dari lapangan dan Basket.
"Bisa diem gasi jancok!" Skala mengomel denger Awan teriak. Permasalahannya anak itu teriak di sebelah telinganya.
"Apasi Jamet sensian mulu!" Awan membalas.
"Kuping gua sakit anjir, lu kalo mau teriak sono jangan deket-deket gua." Skala mengusir sambil mendorong Awan.
"Lu aja yang sono, ini Tribun gunanya apaan kalo bukan buat dukung temen? Jualan bakso?" Awan membalas, ogah dia pergi dari sana.
"Ya tapi santai dikit anying teriaknya! Itu burung di atep langsung tremor denger lu teriak." Skala menunjuk atap-atap tribun.
"Lah biarin sapa suruh jadi Burung." Awan tidak peduli. Dia justru tetap semakin berisik. "Go Bintang Go Bintang Go!"
Dono yang denger keributan mereka hanya merotasikan bola mata julid khasnya. "Sama-sama punya Burung ngapain nyalain, emang ya kaca sekarang tuh gak ada gunanya."
"Apa hubungannya kaca sama Burung?" Skala bertanya dengan nada nyolot.
"Coba lu ngaca terus buka celana lu, ada Burung kaga? Ada kan? Yaudah diem aja. Gak usah ngatain Burung Tribun kagetan lah, Burung lu sendiri suka tegang tiba-tiba." Dono sang pecinta binatang itu bersikap adil.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERICSKY
Fantasy"Dia kembali, untuk membuatnya bercahaya semula dari kegelapan." -&- Denaga Almero. Laki-laki bermata coklat dengan simbol sayap di lengan kanan. Sejak dahulu, Ia ingin mengungkap fakta sesuatu yang selalu menghantui dirinya selama bertahun-tahun. ...