20. Kiss of the sky
Gempa bumi sudah berhenti sejak lima menit lalu. Seiring berjalannya waktu, suasana terasa tenang. Para manusia yang tadi menghindar dari gedung Mall menghela napas lega karena gempa tidak berlanjut.
Berbeda sekali dengan gadis cantik berambut panjang kilau tersebut. Bahkan ketika gempa masih berlanjut, cewek itu berani menghampiri seseorang di bawah runtuhnya eskalator di depannya beberapa menit lalu.
Dadanya perih, menghampiri reruntuhan bangunan itu dengan tangisan. Berharap seseorang di bawah eskalator itu baik-baik saja tanpa luka.
"Mba, kami gak bisa memastikan pacar anda selamat atau tidak. Tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin." seorang petugas keamanan datang menghampiri Dasha yang sibuk membuang satu-persatu bebatuan tembok, juga berusaha mendorong eskalator.
"Gak ada yang gak mungkin! Dia pasti selamat!" Dasha berteriak sekuat mungkin. "Naga! Kamu denger aku kan?!"
Petugas keamanan itu benar-benar tidak tega dengan kondisi Dasha. Mereka pun akhirnya bekerjasama mendorong eskalator tersebut.
"Ya Tuhan...kumohon." rintih Dasha berharap sang kekasih selamat. "Ini semua salah gue..."
Perlahan eskalator itu terbalik akibat dorongan para petugas keamanan. Reruntuhan dari tembok mengakibatkan banyaknya debu di sekitar, menghalangi pandangan.
Mata Dasha membulat saat ia lihat sebuah tubuh lelaki di antara dua runtuhan besar, dia menghampiri nya. Langsung ia peluk tubuh seseorang tersebut saat itu juga dengan tangisan.
Ceceran darah di banyaknya batu yang hancur menggores hati Dasha dengan luka yang sangat pedih. Wajah pucat Naga memberikan jawaban untuknya, lantas ia peluk erat tubuh lelaki tercintanya itu lagi bersama derai tangisannya mengencang.
"Ga, gak mungkin..." ucapnya. "Bangun, ayo bangun. " ia menepuk-nepuk pipi Naga.
Sebuah tetesan air mata jatuh ke pelupuk wajah Naga, menghadirkan cahaya kilauan yang berasal dari kalung Ven. Cahaya emas itu bersinar sesaat, bersamaan kelopak mata itu terbuka dengan perlahan.
"Naga? Kamu bangun?" tangisan itu berhenti sekejab, digantikan dengan senyuman lebar. Mengundang heran orang-orang di sekitar.
Bagaimana dia masih bisa hidup padahal tertimpa eskalator yang beratnya bisa lebih dari satu ton?
Saat mata itu terbuka, tangan Naga bergerak-gerak meraba udara seakan ia tak melihat apapun yang ada di depannya.
Kelopak mata coklat milik Naga berganti dengan kebiruan, menandakan hati lelaki itu sangat terluka akibat kesedihan mendalam.
"Sha..." cowok itu menggapai wajah gadis yang ia cintai. "Shasa...?"
"Iya, Aga. Shasa disini, yang mana yang sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERICSKY
Fantasy"Dia kembali, untuk membuatnya bercahaya semula dari kegelapan." -&- Denaga Almero. Laki-laki bermata coklat dengan simbol sayap di lengan kanan. Sejak dahulu, Ia ingin mengungkap fakta sesuatu yang selalu menghantui dirinya selama bertahun-tahun. ...