Dasha keluar dari dalam club dengan tampang santai. Dia sudah bilang, bahwa dia bukan lah perempuan yang mudah tergoda dengan orang lain. Terutama kaum pria.
Papa bilang, dia ingin Dasha bisa menjaga mahkotanya dengan baik. Tanpa di rusak sedikitpun oleh laki-laki sembarangan yang hanya mempunyai hawa nafsu terhadap perempuan.
Lantas dia mengeratkan tali Hoodie nya dan berjalan ke depan menuju mobilnya berada. Dia hendak ke cafe di dekat sana sembari menunggu kakaknya. Atau bahkan sekalian pulang.
Dia berjalan, dengan perlahan. Ketika langkah keempat menuju mobil. Dia menengok ke belakang.
Merasa ada yang mengikutinya."Siapa sih?" gumamnya, namun menggelengkan kepalanya acuh.
Tap...tap...
Dia menengok lagi, tapi tidak ada siapa-siapa. Mulai waspada, Dasha menggenggam sebuah benda yang berada di saku Hoodie nya. Dengan perlahan itu mulai berjalan lagi ke arah depan.
Suasana di depan club sangat sepi, berbeda sekali dengan yang di dalam. Suasana yang mendingin dan terasa mencekam membalut dirinya yang terasa kedinginan. Gadis itu tersulut emosi ketika menyadari ada seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan.
Matanya membulat, kala ia melihat perempuan bergaun merah itu lagi yang kini menatapnya sambil tersenyum miring
"Dia...lagi..."
Dasha ketakutan, dan mulai berlari dengan tergesa-gesa menuju mobil. Tapi ralat, dia salah arah. Gadis itu malah menuju ke belakang club dimana ada hutan belantara di sekitarnya, spontan menutup mulutnya. Menyadari sekitarnya yang sepi.
Dia terus menggeleng, berputar arah namun pandangannya terpaku pada seorang perempuan bergaun merah itu tepat dari jarak sepuluh meter di depannya sambil tersenyum.
Melihat senyumnya Dasha tersulut akan rasa ketakutan yang luar biasa, dia berlari ke depan dan malah masuk ke hutan. Sungguh, dia merasa takut sekali melihat kedatangan perempuan tersebut.
Kamar mandi, UKS, dan sekarang?Kenapa hantu itu terus mengikutinya?
Tap...tap...
"Dasha....
Nafas Dasha terputus-putus kala ia berlari sangat kencang, dia tidak berani menengok ke belakang dan hanya terus menatap ke depan.
Dduk!
Kakinya Dasha yang sedang berlari terjatuh ketika tak sengaja tersandung salah satu akar pohon di sana. Kakinya terasa sakit, di seret-seretnya lah itu sambil beralih ke sala satu pohon. Bersembunyi disana.
"Dasha...
"Anak manis...kamu dimana?
Dasha terus memejamkan matanya, dia trauma akan kata-kata itu. Sungguh, suara perempuan itu begitu membekas di ingatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERICSKY
Fantasy"Dia kembali, untuk membuatnya bercahaya semula dari kegelapan." -&- Denaga Almero. Laki-laki bermata coklat dengan simbol sayap di lengan kanan. Sejak dahulu, Ia ingin mengungkap fakta sesuatu yang selalu menghantui dirinya selama bertahun-tahun. ...