"Dia kembali, untuk membuatnya bercahaya semula dari kegelapan."
-&-
Denaga Almero.
Laki-laki bermata coklat dengan simbol sayap di lengan kanan.
Sejak dahulu, Ia ingin mengungkap fakta sesuatu yang selalu menghantui dirinya selama bertahun-tahun.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
5. Dekat
°Americsky°
⭐🌙
"Dek, stok es krim kacang ijo di kulkas abis. Nanti sekalian beliin, ya!"
Dasha memutar bola matanya malas sambil menerima uang pemberian Mama. Hari ini gadis berambut panjang itu hendak pergi ke supermarket untuk membeli anekamacam snack untuk di rumah. Karena Dasha suka mengemil, begitupun juga kak Gerhana. Biasanya Mama yang akan membeli cemilan-cemilan, namun karena katanya Mama sedang malas keluar dan harus menjaga toko kue miliknya di depan sana, akhirnya Dasha memilih beli seorang diri. Mama Dasha seorang pedagang toko kue yang cukup terkenal di daerah tersebut, jadi jangan heran jika Dasha dan Gerhana sering sekali hanya berdua di rumah. Selain Papa mereka yang notebene nya orang sibuk suka pulang-pergi ke luar negeri karena urusan pekerjaan yang menjadi seorang pilot, juga Mamah yang di haruskan menjaga toko.
"Bawel!" nyolot Dasha, sambil mengangkat remot televisi di tangannya dan hendak di layangkan ke arah Gerhana namun di tahan oleh Mamah.
"Sensian amat sih." balas Gerhana sinis, "Nanti gak dapet cowok tau rasa."
"Dapet ya pasti!" ujar Dasha berkecak pinggang, "Orang Dasha cantik."
"Halah, " Gerhana merotasikan bola mata. "Paling yang mau mang tebel noh sama elu mah,"
Mang tebel yang di maksud kak Gerhana adalah seorang pedagang ketoprak di depan gang rumah. Kenapa di panggil mang tebal? Karena alisnya sangat tebal begitu juga dengan jenggotnya, mang tebal sangat ramah. Tapi dia hobi sekali berpantun dan berpuisi di depan Dasha maupun kak Gerhana jika sedang membeli ketoprak.
"Dih! Sembarangan!" balas Dasha tidak terima. "Gini-gini Dasha banyak yang suka ya di sekolah!" membanggakan dirinya ya-walaupun memang benar sih. "Perlu gue panggilan satu-satu?"
