29. Na Dasha Influence

23 3 35
                                    

29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


29. Na Dasha Influence.

Dasha ikut mengantarkan Meimei ke rumah sakit setelah kejadian di rumah tadi. Bedanya, dia naik mobil bersama dengan Hazel, ia terlalu sungkan untuk bersama dengan Naga.

Sudah sekitar dua puluh menit mereka menunggu di ruang tunggu, di depan IGD yang di singgahi oleh Meimei.

Mereka semua menunggu, di terjang kepanikan. Beda dengan Naga yang hanya santai sembari memainkan jari-jarinya. Anak itu tidak bodoh karena mengetahui bahwa Meimei sendiri lah yang menjatuhkan diri.

"Kalau anak saya kenapa-kenapa sama bayinya, kamu tanggungjawab!" Marina berkata mengancam pada Naga. Sembari menunjuk.

Naga merotasikan bola mata, "tenang, saya yakin dia gak akan kenapa-kenapa."

"Jelas-jelas kamu dorong anak saya. Dan kamu," Marina menunjuk Dasha. "Kamu ngapain sih ikut kesini? Gak tau malu banget ya jadi selingkuhan."

Marina menatap sinis Dasha, yang anak itu sama sekali tak menanggapi. Ia merasa ingin membalas namun terkesan tidak sopan.

"Tolong ya Bu Marina. Jangan berkata seperti itu pada Dasha, dia sudah seperti anak saya sendiri. Saya tau persis dia anak seperti apa dan bukan seperti yang anda bilang." Bunda Hanna yang mungkin sudah muak dengan cara Marina mengejek Dasha akhirnya buka suara.

Marina mengernyit, "Kamu membela selingkuhan? Oh tolong ya Hanna, martabatmu sebagai seorang Ibu dimana? Membiarkan anaknya membawa selingkuhan ke tempat pacarnya kesakitan?"

"Tolong ya, Dasha bukan selingkuhan. Dan jangan pernah merendahkan Ibu saya seperti itu." Hazel ikutan buka suara, lelaki berhati lembut yang dari tadi menenangkan Dasha itu ternyata muak juga.

Marina menatap sinis, seperti sedang mengintrogasi lewat tatapan pada lelaki tersebut. "Siapa kamu? Orang asing jangan ikut campur urusan kami."

"S-saya-!"

"Permisi, apakah ada yang bernama Naga disini?"

Ucapan yang ingin di lontarkan Hazel terpotong saat Dokter berkelamin perempuan itu keluar dari ruang IGD.

"Saya," Naga mengangkat tangan.

"Nona Delamei ingin bertemu anda. Silahkan masuk," Dokter mempersilahkan. "Kalian semua keluarga nona Delamei?"

Marina mengangguk cepat, "iya dok, saya ibunya."

"Kalian boleh masuk ke dalam ruangan, tapi tolong jangan ada keributan, ya. Karena itu dapat memengaruhi kondisi nona Delamei juga bayinya." Dokter menjelaskan secara rinci.

Bunda Hanna juga yang lain mengangguk paham, beliau menjawab, "baik Dok, terimakasih atas infonya."

"Kalau begitu saya permisi," Dokter itu pergi dari sana.

Naga menghela nafas, ia tatap Dasha yang masih saja enggan menatapnya. Perempuan itu tetap setia di samping Hazel yang menemaninya. Naga frustasi, kesalahpahaman ini bisa saja membuat keduanya akan bertengkar.

AMERICSKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang