Part 17

101K 13.1K 6.5K
                                    

FOLLOW sebelum membaca biar gak ada part error nantinya-!

Kalau masih error, caranya :
- Hapus cerita ini dari perpustakaan kamu terlebih dahulu.
- Cari akun authornya lalu follow.
- Setelah follow baru tambahkan kembali cerita My Best Enemy ke perpustakaan kalian-!

Jangan lupa Vote + Komen❗


✌🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✌🏻

Happy Reading 👀❤️

***

"Alan, Xavier, kalian bantu bawa barang ibu ke ruang guru, yah," ucap guru Geografi di sekolah Zeva.

Afshina Yasmin namanya, seorang janda berusia 27 tahun yang ditinggal suaminya seminggu setelah pernikahan mereka karena Bu Yasmin tertangkap basah sedang bercumbu dengan satpam rumah tetangganya yang 7 tahun lebih muda darinya.

"Dan kamu, Zidan. Tolong temani saya sekaligus bawain kertas ini ke fotocopy depan, soalnya mesin fotocopy di kantor lagi rusak," lanjutnya.

"Ckckck ... dasar janda bunga rafflesia, sukanya ama berondong," gumam Zeva dengan jiwa julid yang bergejolak.

"Heh, gitu-gitu dia guru lo," ucap Ansel menasehati teman sebangkunya itu yang kuota akhlak nya terbatas alias tak unlimited.

"Yang bilang dia supir gw siapa," balas Zeva.

"Lagian, sebagai guru harus nya memberi contoh yang baik. Ini malah kebalikannya, ke sekolah bukannya ngajar malah godain siswa-siswa ganteng," ucapnya penuh dendam. Bu Yasmin memang kurang disukai oleh beberapa siswi. Pasalnya, ia selalu memberikan nilai plus bagi siswa yang tampan, namun untuk siswi malah kebalikannya.

"Gw sebagai cewek berdada rata jadi minder, cowok-cowok malah oleng ke Bu Yasin yang udah tuwir," lanjut Zeva.

"Bu Yasmin Zeva ... bukan Bu Yasin.
Hobi bgt perasaan ganti nama orang," ujar Ansel.

"Udah mending lah Bu Yasin, kan bagus. Dari pada Bu Hina? Kan namanya Asfhina Yasmin."

Ansel mendelik, "Serah apa kata lo deh."

Zeva mengamati gerak-gerik gurunya itu yang sedang ditemani oleh Zidan untuk membawa beberapa berkasnya ke fotocopy depan sekolah.

Bu Yasmin tersenyum genit menatap Zidan lalu mengedipkan sebelah matanya.

Bulu kuduk Zeva berdiri, "Astagfirullah. Ntar abis nikah, gw ga mau bangun rumah dekat dari jangkauan Bu Yasin. Bisa-bisa suami gw oleng," ucapnya.

MY BEST ENEMY ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang