Part 2

191K 21.6K 3.5K
                                    

Cerita ini baru saja di-revisi, dan di-PRIVATE sebagian part. FOLLOW sebelum membaca biar gak ada part error nantinya-!

Kalau masih error, caranya :
- Hapus cerita ini dari perpustakaan kamu terlebih dahulu.
- Cari akun authornya lalu follow.
- Setelah follow baru tambahkan kembali cerita My Best Enemy ke perpustakaan kalian-!

***

Matahari mulai terbit, burung-burung berkicau dengan merdu menandakan waktu pagi semakin dekat. Seorang ibu rumah tangga sedang memasak sarapan untuk keluarga nya dengan telaten.

Disela-sela kesibukan nya, tak lupa untuk membangunkan para pasukan beban yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Zeva bangun!"

Teriakan yang berasal dari arah dapur menggema di seluruh ruangan rumah

"Zeva Anastasya, bangun!"

"Ya Allah. Anak siapa sih, susah bgt dibangunin," gerutu Rena-ibu Zeva sambil memasak sarapan.

Brukk

Rena berbalik.

"Adududhhhhhh ... awww Shit-"

Plakk

"Heh, mau ngomong apa tadi? Masih subuh omongannya udah ga sopan ya kamu," ucap Rena memukul anak sulungnya dengan spatula yang masih meringis kesakitan memegangi kakinya.

"AWW ... Astagfirullah, Mak! Ini jempol abis kejedot kaki meja, sakit tau. Bukan nya disayang malah dipukul Spatula, untung kaga panas itu," cetus Kalingga, pria berbadan kekar itu mengerucutkan bibirnya.

"Makanya, kalau baru bangun tuh jangan lari-larian, nyawa masih dikasur malah main lari." Rena terlihat tidak peduli.

"Keran air di kamar Lingga lagi macet, Mah. Hari ini kan papa ngajak Lingga ke perusahaan nya, makanya cepat-cepat nyari wc yg kerannya bagus." Kalingga masih mengusap bahu bekas pukulan Rena tadi.

"Udah shalat subuh?"tanya Rena.

"Udah. Tadi berjamaah sama Zeva, tapi dia nya masih tidur. Dibangunin ga bisa, udah kayak simulasi meninggal."

Plakkk!

Rena kembali memukul Kalingga, kini di bagian paha nya.

"Awshhh ... knp lagi sihh mah?"

"Mulutnya ya, masih pagi udah ngelantur. Sana mandi, mama mau bangunin Zeva dulu."

Kalingga berjalan ke WC sambil menggerutu, "Punya nyokap kok, hobi banget nyiksa anak sendiri. Herman gue."

"Punya anak kok gaada yang bener." Rena menyahuti, "turunan siapa sih." Ia lalu bergegas ke kamar Lingga yang terletak di lantai dua.

Tok tok tok

Cklekk

"Zeva sayang, ba ... ngun."

"Hah?"

Rena tercengang melihat pemandangan yang terpampang nyata di depannya.

"ASTAGFIRULLAH"

"ZEVAAA!!"

Ia menghampiri Zeva yang tertidur lelap dengan posisinya, lalu menarik selimut anak gadisnya dengan kasar.

"Kamu itu cewek atau apa, sih?! Itu posisi tidurnya kok ngangkang gitu, mana kepalanya hampir nyentuh lantai," semburnya tak henti.

"Allahu Robbi."

MY BEST ENEMY ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang