Part 29

89.3K 12.7K 4.2K
                                    

FOLLOW sebelum membaca biar gak ada part error nantinya-!

Kalau masih error, caranya :
- Hapus cerita ini dari perpustakaan kamu terlebih dahulu.
- Cari akun authornya lalu follow.
- Setelah follow baru tambahkan kembali cerita My Best Enemy ke perpustakaan kalian-!

Jangan lupa Vote + Komen❗


Hshshs🌚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hshshs🌚

Typo bertebaran 🦋

.

Happy Reading 👀❤️

.

***

Senyum manis tidak pernah luntur dari wajah Zeva. Pikirannya seakan tak bisa lepas dari kejadian beberapa menit yang lalu. Setelah membersihkan tubuhnya, kini Zeva duduk di depan cermin meja riasnya dengan senyum malu-malu.

Step akhir dari tahap night routine skincare nya adalah memakai lip mask. Saat mengolesi bibirnya dengan pelembab, senyum manis kembali tercetak. Zeva benar-benar terlihat seperti gadis yang sedang dilanda kasmaran.

"Zev, lo kedinginan banget, ya?" Kini dirinya mengikuti dialog saat sebelum mereka berciuman. "Iya."

"Mau gue hangatin?" ujarnya mengikuti suara Zidan.

"Caranya?"

"Gini..." Zeva menyatukan kedua tangannya yang berbentuk seperti ciuman.

Sambil menghentakkan kakinya, Zeva menggeram, "Arghh...."

"Dasar bibir murahan, mau aja dicium sama orang," gumamnya, "tapi enak, sih."

🌚

Zeva merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya. Menatap langit-langit kamarnya, satu tangannya bergerak meraba dada kirinya yang terasa berdetak lebih kencang.

Ting!

Secepat kilat mengambil hp nya di nakas, Zeva tersenyum saat melihat siapa yang mengirimkan pesan baru saja. Sebelum membalas, ia menyempatkan untuk mengganti nama kontak orang itu.

Zidan👉🏻👈🏻
P

Zeva mengetuk-ngetukkan ponselnya di dagu, ia tak ingin merespon pesan Zidan terlalu cepat, nanti dikira terlalu berharap sama pesan Zidan.

MY BEST ENEMY ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang