Part 26

93.1K 12.5K 4.9K
                                    


Hai🐓

Jangan lupa Vote + Komen, ya!

Jangan lupa Vote + Komen, ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Natural idaman 🐊

.
Typo bertebaran 🦋
.

Happy Reading 👀❤️

***

Zeva berjalan menyusul Lingga di ruang tv. "Bang," panggilnya.

"Apa?" balas Lingga tanpa menolehkan kepalanya dari tv.

"Mau es krim, gak?" tanya Zeva.

"Mau apa?"

"Ini." Zeva membawa es krim yang belum dicicipinya ke depan wajah Lingga. "Ini buatan Zeva sendiri, loh."

"Aaa..." Lingga membuka mulutnya lebar-lebar, agar Zeva menyuapi es krim yang dia maksud.

"Hueek! Cuih!" Baru saja es krim itu mengabsen indra perasa nya, Lingga buru-buru membuang ludah ke sembarang arah. "Rasa apa itu?!"

"Es krim ala chef Zeva."

(Ilustrasi es krim buatan Zeva💅🏻)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi es krim buatan Zeva💅🏻)

"Ya Tuhan. Pantesan lo bego, dek. Cemilannya kayak gini," gumam Lingga.

"Males nyuci piring, jadi dibikin es krim aja," balas Zeva sambil menikmati es krim nya.

"Keluar yuk, cari makan. Mama, papa ga pulang malam ini. Katanya ada pertemuan bisnis."

"Halah, itumah modus mereka. Semalem Zeva ga sengaja nguping kalau mereka mau ngasih kita adik," ujar Zeva.

Lingga mengelus dadanya. Mengapa adiknya sangat frontal?

MY BEST ENEMY ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang