Part 5

126K 17.1K 3.2K
                                    

Part ini baru saja di-revisi. Follow sebelum membaca 📍

Vote, komen yooo

^____^


"Zidan, main yuk!"
"Zidan, ada yang baru, nih!"

Teriakan dari dua pria yang stay didepan rumah Zidan sambil celingak-celinguk mengintip dari luar.

"Ehh, ada Nak Alan sama Xavier." Seorang wanita yang masih terlihat mufa walaupun umurnya sudah terbilang cukup tua, menyambut kedua nya.

"Masuk dulu, yuk. Zidan lagi ke Indomaret beliin Zeva cemilan," ucap Riska-bunda Zidan.

"Bukannya rumah Zeva disebelah ya, Tan? Kok ada di dalem?" tanya Xavier yg sedari tadi menyimak.

"Zeva emang suka datang ke sini kalau di rumahnya lagi kosong."

"Ckckck, udah jadi beban keluarga di rumah sendiri. Eh, sekarang jadi beban dirumah orang." Xavier menggelengkan kepalanya.

"Ohhh. pantes aja kuping gue panas, ternyata ada manusia kurang belaian tante-tante girang yang lagi gibah di sini." Zeva berceletuk, berjalan keluar rumah sambil mengikat rambut nya.

"Anjir."

"Zeva, gak boleh ngomong gitu," tegur Riska.

"Untung ada bunda yang nahan gue. Kalau enggak ..." Tangan nya berkedok seperti memotong leher. "... mati!"

"Cieelah. Belagu lo." Alan mencebikkan bibirnya.

"Terserah gue, dong."

Tin tinn tinn

"Nahh, itu Zidan nya udah datang." Riska menunjuk kearah Zidan yang memarkirkan motornya lalu berjalan kearah mereka.

Zidan berjalan lesu dengan kantong plastik di tangan kanannya. Beberapa jam yang lalu, Zeva mengamuk karena cemilan ya g biasanya ia simpan di rumah nya, dimakan habis oleh dirinya. Dan berakhir ia dipaksa Riska mengganti cemilan Zeva.

"Nihh cemilan nya, jangan acak kamar gue lagi."

Zeva tersenyum lebar menerima kantong plastik dari Zidan. Matanya berbinar kala mendapati cemilan yang begitu banyak di dalamnya. "Wih. Cakep."

"Kak ayok!" Ajakn seorang bocah yang baru keluar dari rumah kepada Zeva mengalihkan atensi semua nya.

"Mau ke mana?" tanya Riska, mengerutkan kening.

"Ini, Bund. Kak Zeva katanya lagi ngidam makan mangga muda, trus Nikol disuruh temenin minta mangga dekat rumah pak RT."

"Lahh, Zeva udah ngidam aja, prasaan Zidan cuma megang squishy," cela Alan.

"Lo kalau punya otak dipiara dikit lah bro, masa iya Zeva hamil cuma gara-gara squishy nya dipegang ama Zidan," ucap Xavier prihatin kepada Alan.

"Hah? Zidan megang apa?" tanya Riska memastikan pendengaran nya.

Zeva dan Zidan melirik sinis Alan, mereka seakan memberi isyarat 'Mulut lo bocor kepala lo nyusul bocornya'.

"A-anu, Tan, hehe ... tadi lidah Alan keseleo jadi salah ngomong."

"Keseleo?" Riska makin dibuat bingung.

"Intinya jangan percaya bund, SiAlan orangnya emang kek gitu 'serigala berbulu ketek'," ucap Zeva.

"Berbulu domba bego, apaan berbulu ketek," balas Alan.

Riska tertawa pelan, mengangguk. "Ada-ada aja kalian. Yaudah, Tante masuk duluan, ya."

MY BEST ENEMY ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang