FOLLOW sebelum membaca biar gak ada part error nantinya-!
Kalau masih error, caranya :
- Hapus cerita ini dari perpustakaan kamu terlebih dahulu.
- Cari akun authornya lalu follow.
- Setelah follow baru tambahkan kembali cerita My Best Enemy ke perpustakaan kalian-!Jangan lupa Vote + Komen❗
Typo bertebaran 🦋.
Happy Reading 👀❤️
.
***
Zeva mengendarai sepedanya dengan santai. Jam masih menunjukkan pukul 4 sore hari, tapi cuaca sudah tidak terik lagi. Menyapa para tetangga kompleks, Zeva senantiasa menampilkan senyum manisnya.
"Mpok Sarti!" Zeva menghentikan laju sepedanya kala melihat ada keramaian di depan sana.
"Eh, Zeva."
"Mpok Sarti rumahnya kok ramai gitu, ada acara ya?" tanyanya.
Mpok Sarti senyum-senyum malu. "Mpok mau dilamar."
"Wahh, serius?" Mpok Sarti mengangguk sebagai jawaban.
"Cieee, bentar lagi status jandanya lepas. Kiww," goda Zeva.
"Alhamdulillah ya, mpok kirain udah ga ada yang mau sama, mpok. Ternyata masih ada," ujar Mpok Sarti.
"Mpok kan, cantik, jelas banyak lah, banyak yang mau. Alan temen Zeva aja sering makan nasi kuning di sini gara-gara yang jualan cantik," balas Zeva dengan cengiran.
"Bisa aja kamu."
"Calon nya siapa, Mpok?" tanya Zeva.
"Bang Jamal," balas Mpok Sarti.
"Bang Jamal... Oh! Bang Jamal yang jualan ayam di pasar itu kan?"
"Iya. Kok kamu tau?"
"Zeva kadang disuruh ikut mama ke pasar jadi tukang angkut barang nya. Nah, Bang Jamal itu langganan mama beli ayam."
"Ohh gitu. Yaudah, bilangin ke mama kamu yah, kalau Mpok sama Bang Jamal Insyaallah nikah nya bulan depan."
"Siip, Mpok. Ntar kalau mama ga bisa datang, paling Zeva yang wakilin," kata Zeva.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BEST ENEMY ( End )
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA BIAR GAK ADA PART YANG ERROR PAS BACA‼️ [ Genre : Humor-fiksiremaja ] Plagiat saja, jika otakmu sudah tidak bisa berpikir 🤭 Di awal part masih berantakan. Tapi baca aja, ntar juga kecanduan 📍 #6-Humor, 17/04/2021 ___________...