Part 18

91.5K 13K 5K
                                    

FOLLOW sebelum membaca biar gak ada part error nantinya-!

Kalau masih error, caranya :
- Hapus cerita ini dari perpustakaan kamu terlebih dahulu.
- Cari akun authornya lalu follow.
- Setelah follow baru tambahkan kembali cerita My Best Enemy ke perpustakaan kalian-!

Jangan lupa Vote + Komen❗


⊙﹏⊙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊙﹏⊙

Happy Reading 👀❤️

***

"Jidan!" teriak Zeva saat melihat Zidan di ambang pintu kelas. Ia berlari pelan lalu naik ke atas punggung Zidan tanpa izin.

"Ekhhh ... Kendorin dikit! Lo nyekik gw." Zidan memukul tangan Zeva yang melilit lehernya.

"Ehehe ...."

Zeva memperbaiki posisinya di atas punggung Zidan agar tidak terjatuh.

"Udah?" tanya Zidan.

Zeva mengangguk, "Kuylah kantin."

"Dihh nyengir lo jomblo," sahut Alan ketika melihat teman-temannya tersenyum baper menyaksikan dua sejoli itu.

"Kayak lo udah laku aja," balas seorang siswa bertubuh gembul.

"Jangan salah, gw udah punya bebep Ansel." Alan hendak merangkul Ansel namun segera ditepis olehnya.

"Jangan pegang-pegang!" cetus Ansel.

"Hahaha ..." Seluruh isi kelas menertawakan nasib Alan yang sering ditolak secara terang-terangan oleh Ansel.

"Kasi gombalan, Lan," ucap Xavier di belakang.

Alan mengeratkan dasinya, "Ekhhm."

"Dari hari Sabtu sampai Minggu, kamu sukanya hari apa?"

"Minggu," jawab Ansel acuh.

"Kalau gw suka nya hari Sabtu. Tau gk kenapa?"

"Gatau"

"Karna kamu sabtu sabtu nya buat aku."

Ansel memutar matanya malas lalu meninggalkan Alan dengan senyuman di wajahnya.

"Ajarin gw gombal cewek dong," ucap siswa gembul tadi.

"Gw aja nyontek di tiktok," balas Alan lalu ikut menyusul teman-temannya.

"Huuu ...."

"Zev, ada Bu Yasmin tuh," ujar Xavier saat melihat tak jauh di depan mereka ada guru Geografi nya sedang bercengkrama dengan guru olahraga mereka.

"Dan, turunin gw." Zeva turun dari gendongan Zidan lalu berbalik menuju Alan sambil mengedipkan matanya.

Seakan mengerti dengan pandangan Zeva, Alan langsung mengangguk.

MY BEST ENEMY ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang