Part 31

88.2K 16.6K 4.7K
                                    

FOLLOW sebelum membaca biar gak ada part error nantinya-!

Kalau masih error, caranya :
- Hapus cerita ini dari perpustakaan kamu terlebih dahulu.
- Cari akun authornya lalu follow.
- Setelah follow baru tambahkan kembali cerita My Best Enemy ke perpustakaan kalian-!

Jangan lupa Vote + Komen❗


Typo bertebaran 🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo bertebaran 🦋

Happy Reading 👀❤️

***

.

Zeva memainkan ponselnya di sofa ruang TV rumahnya. Sebelah kakinya bergelantungan di sandaran sofa, sebelah nya lagi dibiarkan hampir menyentuh lantai.

Saat asik bermain hp, Zeva bisa merasakan hawa-hawa tidak mengenakkan datang mendekatinya.

"Geser." Lingga datang merecoki posisi ternyaman Zeva.

"Gak." Zeva kekeuh mempertahankan posisinya.

"Geseran, Dek."

"Kenapa sih, suka banget ganggu kenyamanan Zeva?" risihnya.

"Kalau ga mau nonton, tv nya dimatiin dulu. Ini jadinya tv yang nonton kamu, bukan kamu yang nonton tv," ucap Lingga sembari mematikan tv yang menyala

Lingga mengangkat badan Zeva agar mentok di sandaran sofa lalu ikut berbaring bersama adiknya. Prinsip Lingga malam ini, 'pantang menyerah sebelum Zeva menangis' ya, minimal kesal.

"Hish!" Karena sofa nya cukup sempit jika ditempati 2 orang, Zeva membawa kepalanya ke dada Lingga, menjadikan nya sebagai bantal.

Lingga melingkar tangannya otomatis di leher Zeva. "Baca apa kamu?" tanyanya.

"Wattpad," balas Zeva acuh.

"Wattpad?"

"Aplikasi tempat membaca."

"Yang kamu baca, judulnya apa?" tanya Lingga penasaran.

"My Best Enemy."

"Tentang apa?"

"Cowok sama cewek dari kecil bareng mulu tapi kalau mereka ketemu suka adu mulut."

MY BEST ENEMY ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang