Part 34

85.6K 12.2K 4.7K
                                    

FOLLOW sebelum membaca biar gak ada part error nantinya-!

Kalau masih error, caranya :
- Hapus cerita ini dari perpustakaan kamu terlebih dahulu.
- Cari akun authornya lalu follow.
- Setelah follow baru tambahkan kembali cerita My Best Enemy ke perpustakaan kalian-!

Jangan lupa Vote + Komen❗


Happy Reading 👀❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 👀❤️

.

***

Saat ini, Zeva berada di teras rumahnya dengan baby Zee di pangkuannya.

"Coba buka mulutnya." Zeva mencoba untuk mengajak baby Zee berinteraksi.

"Aaaa."

"Wahh, giginya udah tumbuh 3."

Zeva mencium pipi baby Zee gemas. Akhir-akhir ini, mereka berdua jarang bersama dikarenakan Zeva yang sibuk dengan sekolahnya. Tapi sepertinya hari ini ia ingin meluangkan sedikit waktu untuk baby Zee.

"Coba bilang ma ... ma." Zeva mengajarkan baby Zee untuk mengeja kata 'Mama'.

"Bbbwaaaa..."

"Salah njir, maksud gue tuh, Mama," ucap Zeva, "coba ulang, maaa... ma."

"Abbwahhh..."

"Ma... Ma."

"Bbbwhhh..."

"Mama, Zee, masa gitu aja ga bisa," gerutu Zeva.

"Bbwabwahh..."

"Coba bilang ka... kek."

"Thethe..."

"Heh! Kakek, bukan tete!" Zeva melototkan matanya. "Masih kecil udah ga bisa jaga bicara ya, kamu."

"Thethe..."

"Zee, dosa tanggung sendiri, ya. Gue ga ikut-ikutan."

"Bwabwah."

Zeva memposisikan baby Zee berdiri di atas pangkuannya. "Coba bilang, Ne... nek."

MY BEST ENEMY ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang