Part 38

99.5K 13.2K 6K
                                    

ಠωಠ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ಠωಠ
.

***

"Mah!" Zeva mengusap keringat di dahinya. Sudah setengah abad ia menunggu mama nya di atas motor Scoopy yang diberi nama Satria olehnya.

"Mamah!" teriaknya sebal.

"Iya! Mama baru selesai pakai sepatu!" Rena keluar rumah menghampiri Zeva.

"Buset," gumam Zeva saat melihat style Rena. "Mah, kita cuma mau beli ayam di pasar sore. Kenapa pakai baju kayak gitu?"

Zeva memijat keningnya, melihat outfit Rena. Baju serba warna hitam. Sepatu vans yang dipinjam dari Lingga. Dan kacamata hitam yang melekat di atas hidungnya. Sedangkan Zeva? Hanya kaos lengan pendek dan celana jeans.

"Biar ntar kalau jalan sama kamu orang ngiranya kita seumuran," balas Rena.

"Tapi malu-maluin, anjir," gumam Zeva, sambil meringis. "Tapi kenapa harus serba hitam, Mah?"

"Kamu ini ga tau style jaman sekarang, apa? Kata orang-orang yang sering lewat di fyp mama. Kalau baju warna hitam itu, damage nya ga ngotak." Rena mengetuk pelipisnya dengan telunjuk yang ditekuk.

"Tapi ga gitu konsepnya, Mah." Zeva menepuk jidatnya. "Kalau daster hitam terus jilbabnya juga hitam, yang ada damage nya kayak orang mau ke pemakaman."

"Iri? Bilang, beban keluarga," ucap Rena sambil memperbaiki kacamatanya.

Zeva berdecak. "Ga usah main tiktok, Mah. mending main Facebook aja. Kalau orang tua main tiktok, harus dalam pengawasan anak-anak."

"Biarin. Mama main tiktok ga pake hp kamu, ga pake kuota kamu. Terserah mama, dong."

"Astagfirullah." Zeva mengelus dadanya sabar.

"Yaudah, yuk. Berangkat," ucap Rena sambil mengeratkan pelukannya di pinggang Zeva.

"Mah, peluknya kekencengan. Duhh," ringis Zeva.

"Lebay amat. Kemarin mama liat kamu peluk erat pas diboncengin Zidan, dia ga marah, kok."

"Hah?" beo Zeva.

"Kalian pacaran, kan?" todong Rena.

"E-enggak," ucap Zeva sambil mengangguk. Ucapan dengan bahasa tubuh memang berbeda ಥ‿ಥ

"Halah.." plak!

Rena memukul helm Zeva dari belakang. "Ga usah bohong. Dosa. Mau kamu, mama kutuk jadi batu nisan?"

MY BEST ENEMY ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang