Part 21

94.2K 12.8K 7.4K
                                    

FOLLOW sebelum membaca biar gak ada part error nantinya-!

Kalau masih error, caranya :
- Hapus cerita ini dari perpustakaan kamu terlebih dahulu.
- Cari akun authornya lalu follow.
- Setelah follow baru tambahkan kembali cerita My Best Enemy ke perpustakaan kalian-!

Jangan lupa Vote + Komen❗


.

ʘ‿ʘ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ʘ‿ʘ

Typo bertebaran 📌

.
Happy Reading 👀❤️
.

***

"Zidan."

"Apa?"

"Perpustakaan lagi sepi nih."

"Terus?"

"Emmhhh ...." Zeva mengambil alih buku yang dipegang Zidan lalu meletakkannya di atas meja perpustakaan.

"L-lo mau ngap-p-pain?" Mata Zidan melotot saat Zeva naik ke pangkuannya.

"Main bentar yuk ... Fyuhhh." Zeva berbisik sensual sembari meniup telinga Zidan lalu mengecupnya.

"Z-zev, j-jangan kayak g-gini ...." Ada perasaan aneh yang menjalar ke tubuhnya saat Zeva bergerak lincah di atas pangkuannya.

"L-lo ga p-pake bra?"

Zeva menggeleng. "Sengaja, biar gampang."

"Z-zev ... Jangan gerak gitu, ntar Jamal bangun."

"Boleh kenalan sama Jamal, gk? Penasaran setampan dan seperkasa apa dirinya."

Urat di pelipis Zidan mulai nampak dari permukaan kulitnya. Rasanya perpustakaan yang ber-AC tidak lagi dingin melainkan panas, bulir-bulir keringatnya pun keluar deras.

"Namanya Sarti ...." Zeva meraba resleting celana sekolah Zidan.

"S-sarti? Sarti s-siapa?"

"Pasangan tempurnya Jamal ...."

"Ahh .... Jamal."

MY BEST ENEMY ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang