Hai, apa kabar ?
Pria dengan rambutnya yang sedikit berantakan itu sedang makan malam bersama mamanya, ralat mama tiri lebih tepatnya.
"Gimana Gara, sekolah kamu ?" tanya Manda.
"Baik ma, alhamdulillah Gara juga tadi dapet nilai tertinggi ulangan harian dikelas" jawabnya sopan.
"Alhamdulillah, mama selalu banga sama kamu nak. Tidak sia sia mama melahirkanmu ke dunia, anak mama ini sudah tampan, pintar, baik juga" ujarnya sambil mengelus puncak kepala Sagara.
"Makasih ma, Gara ke atas dulu ya" katanya lalu pergi meninggalkan meja makan.
Kini Sagara sedang berada di kamar, mengerjakan PR yang tadi diberikan oleh gurunya, dan tiba tiba saja pulpennya habis.
"Ah sial abis lagi" lalu ia mulai mencari pulpen yang lain di kotak pensilnya.
"Lah gaada juga, gua nulis make apa dong" monolognya seraya menggaruk tengkuknya.
"Oh iya kan mama punya persediaan. Tapi dimana ya, coba gue tanya deh".
Tok tok tok
Manda yang sedang bengong berjengkit kaget ketika ada yang mengetuk pintu kamarnya.
"Iya nak ada apa ?" ujarnya sambil membuka pintu.
"Ma stok pulpen disimpen dimana ya ? Pulpen gara abis semua""Ohh pulpen, itu ada di atas lemari ruang TV" jawabnya.
"Oke ma makasih, mama jangan tidur malem malem ya" pesannya.
"Iyaa Gara, udah sana kamu semangat kerjain PR nya, jangan tidur malem malem juga" balasnya, lalu menutup pintu kamar tersebut."Eh gila tinggi juga lemarinya" ucap Sagara sambil sedikit berjinjit, karena pergerakan tangannya berlebihan sagara tidak sengaja menjatuhkan kotak berukuran sedang yang berada tepat di sebelah kotak stok pulpennya, dahinya mengernyit heran ketika melihat 2 foto keluar dari kotak itu, karena penasaran ia mengambilnya dan memperhatikan foto tersebut.
"Anak perempuan kecil ini siapa ya, kok lucu banget" ucapnya sambil melihat foto Valencia kecil, yang waktu itu sengaja Sagara simpan di diary nya, mungkin Manda sengaja menyimpan diary itu, entah untuk apa.
Setelah itu sagara mulai mengingat ingat siapa yang ada di dalam foto ini, entah kenapa tiba tiba saja kepalanya sangat sakit, pandangannya pun sedikit mengabur, lalu ia melemparkan fotonya dan refleks meringis karena sakit dikepalanya semakin parah.
Dahi Manda berkerut ketika ia mendengar suara ringisan dari arah ruang TV, dengan segera wanita itu berlari ke arah sumber suara dan terlihat Sagara yang sedang memegangi kepalanya.
"Gara kamu kenapa nak ?" Tanya Manda panik lalu melihat kearah kotak yang isinya berserakan dibawah.
"Kamu duduk dulu ya mama ambil air dulu" titah Manda sembark membawa Sagara ke sofa dan menyuruhnya duduk disana. Setelah laki laki itu duduk, Manda pun segera mengambil kotak yang sudah tergetak di lantai tersebut dan juga isinya yang sudah berceceran di lantai. Setelahnya ia mengambil buku yang tertulis 'My Diary' didepannya lalu membawa benda itu ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALESA (END)
Teen FictionIni menceritakan 10 tahun kehidupan Valencia menunggu kepulangan sahabatnya yang sudah lama hilang entah kemana perginya. Yang jelas, Valencia selalu menganggap sahabatnya itu masih ada walaupun tak tahu kebenarannya. Walau sudah 10 tahun, rasanya g...