17. Kecewa

106 14 3
                                    

Hai, apa kabar ?

Saat ini dibelakang sekolah, anak kembar itu kini sedang menunggu seorang gadis yang sedari tadi mereka incar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini dibelakang sekolah, anak kembar itu kini sedang menunggu seorang gadis yang sedari tadi mereka incar. Tak lama terdengarlah suara langkah kaki diiringi senandungan kecil khas suara perempuan, benar saja gadis itu akan melewati mereka. Dan dengan cepat Rava menarik lengan perempuan berambut sebahu itu kencang dan membawanya ke belakang gedung olahraga.

"Awsh, kalian apaan sih !" Bentak gadis itu.

"Jadi juga ni lonte pundah sekolah" ujar Ravi sembari menunjukan smirk nya.

Plak !

"Jaga mulut lo brengsek !" ujar Stella penuh penekanan.

"Ow ow ow, udah berani kasar lo ya !" sentaknya membuat Stella ciut seketika.

"Heh, lo gamau kan kita ngebongkar rahasia lo ?" tanya Rava kasar.

"N-nggak Rav" jawab gadis itu dengan wajah ketakutan.

"Ada syaratnya" ucap lelaki itu lagi.

"Apa ?" tanya Stella dengan wajah yang menunduk.

"Lo harus bisa bikin temen baru lo itu putus sama Dino."

"Hah ? Apa hubungannya sama gue, dan siapa Dino ?" tanya gadis itu sembari memilin milin jarinya gugup sekaligus ketakutan karena jarak wajahnya yang sudah sangat dekat dengan Rava.

"Dino ketua osis, si brengsek itu pacar Valencia temen baru lo" jawab Rava penuh penekanan.

"Mau gak mau, lo harus bikin mereka berdua putus dengan cara apapun!" tambah Ravi.

"Tapi gak ada hubungannya juga kan sama gue ?, dan juga kenapa harus Valencia ?" Tanyanya.

"Udahlah lo lakuin aja, emang mau  kebejatan lo itu kita sebar di sekolah ini ?" ancam Rava.

"E-enggak Rav, plis jangan. Gue udah capek dihina mulu di sekolah lama, tolong jangan buat gue makin menderita" ucapnya memohon dengan matanya yang berkaca kaca.

"Ya makanya lakuin, gitu aja nawar !" bentak Ravi lalu meninggalkan Stella yang berdiri lemas dengan air matanya yang sudah mengalir, karena kejadian itu selalu saja teringat di kepalanya. 

Keajadian dimana dirinya melakukan hal yang tidak semestinya dilakukan oleh anak dibawah umur, apalagi masih di jenjang sekolah menengah, saat itu dia benar benar khilaf memberikan mahkotanya begitu saja kepada kekasihnya.

Ting !

Lamunannya buyar ketika mendengar notifikasi dari ponselnya, setelah mengambil benda pipih itu Stella segera membuka aplikasi whatsapp nya.

Rava tmn Les

Mulai besok lo lakuin apa perintah gue dan Ravi, bikin si brengsek itu ngejauh dari Valencia.

VALESA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang