Yang gak vote, bukan pembaca kesayangan kita 😏 Ayok pencet dulu bintangnya.
Wanita dengan raut wajah paniknya itu sedari tadi tidak henti-hentinya mengumpati kecerebohannya sendiri. Bisa-bisanya ia kehilangan barang yang begitu penting bagi hidupnya.
"Argh, kemana lagi tuh buku diary. Perasaan tadi ada di meja deh," gumamnya seraya melihat-lihat kembali daerah meja antik tersebut.
"Jangan sampe Sagara liat, duh mana baru nulis surat itu lagi," ucap Manda panik.
"Tuh anak juga kenapa belum pulang coba, nyusahin aja."
"Mas, beliin aku handphone baru dong," pinta Manda ketika berpapasan dengan suaminya.
"Lah, emang yang lama kamu kemanain sayang?" tanya Hendri.
"Gak tau ..., aku lupa nyimpen. Mau ngabarin Sagara jadi susah nih," jawabnya.
"Oke, aku beliin." Pria itu langsung menelepon seseorang untuk membelikan ponsel baru Manda.
"Makasih mas," ucap wanita berbaju mini tersebut seraya mengecup pipi suaminya.
"Apapun yang bikin kamu seneng, pasti aku lakuin," kata Hendri seraya mengelus surai hitam Manda.
▪︎▪︎▪︎
"Suapin dong."
"Dih, makan aja sendiri," balas Valencia ketus seraya menyimpan mangkuk bubur rumah sakit itu di atas nakas.
"Gue lagi sakit," ujar Sagara membuat gadis disebelahnya menghela napas jengah.
Mood Valencia sedang tidak baik saat ini, karena kejadian beberapa menit lalu. Dimana Sagara memakan nasi goreng yang sudah ia beli di kantin rumah sakit, terlebih ia membelinya dengan penuh perjuangan karena dijalan tadi, ia melihat mayat yang tengah didorong di atas brankar. Ah, tapi bukan itu yang membuat Valencia marah.
"Yaelah cuma nasi goreng doang, pelit amat." Sagara berucap.
"Bukan gitu Gara ..., lo kan masih sakit. Jadi jangan makan sembarangan dulu, mana tuh nasgor pake sambelnya empat sendok lagi," sergah Valencia membuat Sagara terkekeh.
"Cie perhatian, iya-iya maaf. Nanti deh gue beliin lagi," timpal lelaki itu lembut, hal itu tentu saja membuat Valencia bingung.
"I-ini bukan Sagara kan?!, kok sikap lo jadi berubah gini sih? Kebentur kan pala lo?"
"Ya gue cuma mau ngehargain sahabat gue aja sih, yang udah mau nunggu gue sampe sepuluh tahun lebih. Mana mungkin kan gue bersikap dingin sama dia?" Sial, lagi-lagi Valencia dibuat salah tingkah oleh lelaki bermata sipit itu.
"Iyain" Gadis berkerudung pashmina itu dengan cepat mengalihkan pandangannya.
"Lo pake blush on nya kebanyakan tuh," sindir Sagara membuat Valencia semakin kesal dan ia langsung bangkit untuk pindah ke sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALESA (END)
Teen FictionIni menceritakan 10 tahun kehidupan Valencia menunggu kepulangan sahabatnya yang sudah lama hilang entah kemana perginya. Yang jelas, Valencia selalu menganggap sahabatnya itu masih ada walaupun tak tahu kebenarannya. Walau sudah 10 tahun, rasanya g...