Halooo, kangen ga?
Kangen lah ya, pret.06.45
Valencia menyipitkan matanya ketika sinar matahari langsung menyapa matanya. Ia bangkit dari tidurnya walau masih dengan mata yang setengah terbuka. Gadis itu berjalan dengan lambat menuju kamar mandinya.
Cklek
"Cia!"
"Eh copot copot!" Sontak ia melebarkan matanya seraya menatap tajam lelaki yang sedang menggendong gadis kecil tersebut.
"Bang Alka ih!" Teriaknya kesal.
"Kebiasaan, ketuk dulu dong kalo mau masuk!" Sambung Valencia, sedangkan yang sedang dimarahi hanya terkekeh.
Kalian masih mengingat Alkana kan? Abang dari Valencia yang dulu sering mengusili adiknya, lelaki itu datang sedari kemarin karena sedang ada jadwal pekerjaan di Bandung. Tentu saja istri dan anaknya ikut.
"Apaan?" Tanyanya sewot.
"Ehehe udah dong mukanya jangan garang gitu, kasian Nara pagi pagi udah liat macan" jawab Alka dengan nada bercanda.
"Iya maaf-maaf, tadi bunda bingung kenapa Cia belum turun jam segini makanya abang mau manggil kamu" suara lelaki itu tampak melembut.
Setelah mendengar ucapan abangnya, Valencia pun langsung menoleh ke arah jam yang berada di dinding kamarnya.
"Demi apa udah jam segini!" Teriaknya melengking seraya mengambil handuknya lalu masuk ke kamar mandi.
Setelah dirasa rapih, Valencia langsung bergegas pergi kebawah untuk memakai sepatunya.
"Cia sarapan dulu!" Titah Hera ketika melihat putrinya langsung mengambil sepatu kesayangannya tanpa singgah terlebih dahulu ke meja makan. Valencia yang mendengar teriakan maut itu pun langsung mengerem kakinya lalu berjalan dengan cepat kearah bundanya.
"Gak sempet bun, Cia makan angin aja ya" gadis itu meraih lengan bundanya dan mencium punggung lengan wanita tersebut lalu kembali berlari menuju pintu utama rumahnya.
"Eh ehh, abang anter!" Ucap Alka yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Sekalian kasih bekelnya nih, dia kelupaan" Hera memberikan kotak makanan tersebut pada Alka.
"Cepetan bang nanti Cia santet tau rasa!" Teriak Valencia yang sudah berada diluar.
Alka terkekeh seraya mencium punggung lengan bundanya lalu mencium kening istrinya yang baru saja muncul dari dapur dengan semangkuk sup ditangannya.
"Alka berangkat dulu ya bun, sayang aku berangkat" kedua wanita itu mengangguk, dan Alka mulai melangkahkan kakinya tiba tiba saja berbalik lagi dan berlari ke arah Ziva.
Cup
Lelaki itu mengecup pipi istrinya, "Satu lagi biar kenyang, dah sayang..." lalu lelaki itu pergi dengan tampang watadosnya, bisa bisanya ia menyosor didepan bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALESA (END)
أدب المراهقينIni menceritakan 10 tahun kehidupan Valencia menunggu kepulangan sahabatnya yang sudah lama hilang entah kemana perginya. Yang jelas, Valencia selalu menganggap sahabatnya itu masih ada walaupun tak tahu kebenarannya. Walau sudah 10 tahun, rasanya g...