16. Murid Baru

102 17 0
                                    

Hai, apa kabar ?

Valencia yang merasa disapa pun menolehkan kepalanya ke arah samping dan langsung menutup mulutnya kaget ketika melihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Valencia yang merasa disapa pun menolehkan kepalanya ke arah samping dan langsung menutup mulutnya kaget ketika melihat...

...Dino dalam keadaan babak belur, sontak gadis itu berdiri dari kursinya.

"Eh kamu kenapa, kok bisa kaya gitu ?" tanyanya khawatir dengan wajah yang panik.

"Gak apa apa kok tadi cuma ditonjokin anak sekolah sebelah aja, biasa masalah basket" jawab laki laki itu sembari meringis.

Bugh !

"Awsh, kenapa dipukul sih by" gerutu lelaki itu.

"Cuma, kamu bilang ? muka udah bonyok gitu juga, ayo ke UKS biar aku ambilin kompres !" timpalnya ngegas, tapi berbeda dengan pipinya yang sudah memerah akibat panggilan konyol yang diberikan si ketos itu 'by'.

"Lucu banget kalau cerewet gini, by the way blush on kamu kebanyakan tuh kayanya" godanya seraya berjalan beriringan menuju UKS.

"Ish apaan sih, sana jauh jauh" ucapnya malu malu sembari menutupi wajahnya dengan telapak tangan, Dino hanya bisa tertawa kecil melihat partner cinta monyetnya itu.

▪︎▪︎▪︎

"Nih pake sendiri ya" titah gadis berkerudung coklat itu.

"Pakein dong..." rengeknya.

"Ih apaan ngerengek, udah pake sendiri bisa kan ?" tanya Valencia.

"Pakein pokonya, masih mau aku beliin es krim mochi kan ?" Ancamnya seraya menatap Valencia tajam.

"Iiihh ngancem mulu bisanya, beneran tapi ya ?" tanyanya serius, karena jika sudah berhubungan dengan makanan favoritnya itu maka Valencia akan luluh seketika, aneh bukan ?

"Iya..." timpal lelaki itu sambil tersenyum manis.

"Yey, yaudah sini aku pakein" ucapnya seraya mengambil batu es yang sudah dilapisi kain itu dari genggaman Dino, dan menempelkannya pada luka lebam lelaki itu.

Walau jaraknya wajahnya dan wajah Dino terbilang sangat jauh, tapi tetap saja hatinya sudah jedag jedug sedari tadi.

"Nah udah nih, ditunggu ya es krim nya. Bye" ujarnya dengan nada bercanda, lalu berlari menuju pintu keluar UKS.

"Gemesin"  Batin lelaki yang sedang duduk di brankar UKS itu, lalu ia menggelengkan kepalanya cepat.

▪︎▪︎▪︎

Valencia kini sedang duduk di salah satu bangku kantin bersama Mia, awalnya ia merasa biasa biasa saja dengan keadaan kantin. Tapi lama kelamaan ia merasa tidak nyaman, rasanya sedari tadi ada yang terus memperhatikannya dari arah belakang.

"Kaya ada yang ngeliatin ish" batin gadis itu karena merasa risih, lalu ia membalikkan badannya pelan, dan benar saja dipojok kantin terdapat Rava dan Ravi dengan senyum smirk yang tercetak jelas dibibir keduanya, setelah itu mereka pergi meninggalkan kantin dengan wajah angkuhnya. Meninggalkan Valencia yang sedang heran akan sikap kedua lelaki itu belakangan ini.

VALESA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang