Hai, apa kabar ?
Setelah beberapa saat, sepasang kelasih tersebut sampai didepan rumah Valencia, wajah Valencia terlihat sangat ketus. Ya, itu biasa bagi wanita yang sedang mengalami datang bulan ditambah valencia malu karena 'si merah' itu terlihat oleh Dino. Entah kenapa ia tiba tiba merasa sangat badmood.Valencia turun dari motor kekasihnya kasar, "Jaketnya nanti aku cuci dulu" ucap Valencia yang berusaha berbicara biasa saja namun tetap saja Dino yang mendengarnya merasa sangat aneh dengan nadanya, ah sudahlah mungkin kekasihnya itu sedang malas untuk berbicara.
"Iya santai aja" timpal Dino seraya membuka kaca helm nya.
"Makasih" ucap gadis itu terdengar ketus lalu pergi meninggalkan Dino yang masih merasa aneh dengan sikap kekasihnya itu.
Valencia sudah masuk kedalam rumahnya dia menyandarkan tubuhnya ke pintu yang baru saja ia buka tersebut.
"Aishhhh bego banget dah gue" gerutunya pada diri sendiri, rasa malu itu masih bergerayang dalam dirinya sampai sekarang. Sesekali gadis itu melirik pada jaket yang melingkar di pinggang rampingnya.
Setelah melihat Valencia masuk kedalam rumahnya, lelaki berparas tampan itu dengan segera melajukan motornya untuk pulang ke rumahnya. Tidak sadar ternyata Dino sedang tersenyum-senyum sendiri mengingat wajah gadisnya yang nampak imut tadi.
Ditengah jalan yang basah sehabis diguyur hujan Dino masih saja menampilkan senyum manisnya, sial dia tidak bisa melupakan wajah imut valencia. Dino baru sadar ternyata wajah Valencia ketika sedang marah malah menambah kadar kecantikannya.
Setelah beberapa menit Dino membelah jalanan ibu kota, akhirnya lelaki itu sampai di kediamannya, tepatnya rumah neneknya yang sudah ia tempati semenjak mama dan papanya sering sekali berkelahi. Yang membuat mama Dino kecewa berat akibat penghianatan yang telah dilakukan suaminya, akibat itulah Dino dan mamanya memutuskan untuk tinggal di rumah neneknya.
Setelah memarkirkan motornya di garasi rumah bercat putih itu, Dino langsung melangkah lebar untuk memasuki rumah neneknya.
"Hiks hiks hiks"
Suara tangis terdengar jelas ditelinga Dino, perasaan bahagia Dino sedikit demi sedikit memudar ia berjalan menuju asal suara isakan tersebut. Dan setelah dino memasuki salah satu ruangan, ia melihat seorang wanita yang tengah terduduk dilantai sembari menyandar ke sisi sofa. Lelaki itupun langsung menghampiri wanita tersebut, ya mamamya.
"Ma mama kenapa nangis?" Dino memegang bahu mamanya yang bergetar, wanita itu mendongak menatap putranya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Ma jawab Dino ma, mama kenapa lagi?" Tanya Dino dengan raut wajah bingungnya.
"Ma-mama liat wanita simpanan papa No" jawab wanita bernama Linda tersebut sembari menahan tangisnya, tapi naas tangisan itu malah semakin menjadi jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALESA (END)
Fiksi RemajaIni menceritakan 10 tahun kehidupan Valencia menunggu kepulangan sahabatnya yang sudah lama hilang entah kemana perginya. Yang jelas, Valencia selalu menganggap sahabatnya itu masih ada walaupun tak tahu kebenarannya. Walau sudah 10 tahun, rasanya g...