Hai, apa kabar ?
Baca ini dulu ya, kita cuma mau bilang. Untuk part ini dan beberapa part kedepan mungkin isinya agak ringan ya, tanpa ada konflik atau hal hal yang penting banget. Inget ya hanya beberapa part, gak banyak, tapi setelah itu... kalian akan menemukan banyak part yang mungkin bakal bikin kalian pusing. Mungkin sih, hehe.
..."Reno? Reno...Reno Aditya?!" Tanya Valencia ngegas, lalu sahabatnya itu mengangguk.
Valencia tersadar lelaki itu sangat mirip dengan teman laki lakinya saat kelas empat dulu.
"Nah iya Reno Aditya, lah kok lo tau?" Tanya Mia yang bingung mengapa sahabatnya itu tau nama panjang kekasihnya.
"Nahh iya ini ada tai lalatnya, dia temen sekelas gue pas sd kelas empat. Tapi pas kenaikan dia pindah gitu tau kemana. Jadi pas lo masuk ke sekolah SD baru lo,dia pindah" sahutnya.
"Gue inget dia itu punya tai lalat di idungnya, dulu mah kaya gede gitu. Tapi mungkin karena mukanya ngegedein tai lalatnya jadi menyusut" ucap Valencia ngawur.
"Aduh jangan retak jangan retak" Valencia mengibaskan kedua tangangannya ke hadapan wajahnya yang masih tertutupi masker.
"Jadi dulu lo sekelas ama dia? Dulu dia gimana? cerita dong!" Pinta Mia pada Valencia yang sedang menjaga ekspresi wajahnya agar maskernya tidak retak.
"Aduh bentar" Valencia menarik nafasnya dalam dalam berusaha mengusir rasa ingin tertawanya.
"Dulu dia emang ganteng tapi badannya kaya kerempeng gitu terus..." Valencia menggantungkan ucapannya.
"Terus...." kini ia mengulum bibirnya agar tidak tertawa.
"Terus apaan?! Jangan nahan tawa mulu coba!" Sentak Mia kepada Valencia, setelahnya gadis itu menetralkan lagi raut wajahnya menjadi raut biasa biasa saja daripada harus menerima geplakan dari Mia nantinya.
"Terus dia sering diledekin gitu..." Valencia terkekeh sebentar.
"Tahi lalat kebawa angin bwahahahahah" valencia tidak bisa menahannya lagi maskernya pun sudah retak.
"Apaansih ah! receh lo" Mia sedikit kesal melihat Valencia tertawa sendiri.
"Lo kalo liat pas dulu dia diledekin, pasti sekarang juga lo ketawa, sebenernya dulu gue kasian tapi kalo sekarang diinget-inget jadi bikin ngakak" gadis itu tertawa kembali.
"Reno di kelas dulu ambis tau, dia ngejawab soal dari guru mulu kedepan. Makanya pas dia pindah gue seneng, soalnya saingan gue jadi berkurang" kata Valencia.
"Wih dah ganteng pinter lagi aaaaaa makin suka deh" pekik Mia membuat Valencia menutup kedua telinganya.
"Eh kutu kupret kirain kalau gue cerita kaya gini bakal ngurangin rasa suka lo, by the way lu suka doang? Gak cinta?" Tanya Valencia kepada Mia yang langsung merubah raut wajahnya menjadi datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALESA (END)
Fiksi RemajaIni menceritakan 10 tahun kehidupan Valencia menunggu kepulangan sahabatnya yang sudah lama hilang entah kemana perginya. Yang jelas, Valencia selalu menganggap sahabatnya itu masih ada walaupun tak tahu kebenarannya. Walau sudah 10 tahun, rasanya g...