29. Gara-gara Bakso

74 9 1
                                    

Hai, apa kabar ?

Gimana puasanya ? Lancar kan ?

Sepulang sekolah tadi, Sagara langsung pulang ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang sekolah tadi, Sagara langsung pulang ke rumahnya. Sebenarnya, tadi ia hanya berbohong saja kepada Kezia. Lelaki itu memakirkan motornya di sebelah mobil hitam milik ayahnya, lalu turun seraya melepas helmnya dan menaruhnya diatas motor. Lelaki itu langsung memasuki rumah yang baru ditempatinya sejak Manda menikah dengan Hendri.

Sagara melangkahkan kakinya lebar menuju tangga untuk pergi ke kamarnya, namun langkahnya terhenti ketika melihat mamanya yang sedang duduk di mini bar dengan sebuah gelas dan botol besar didepannya.

Lelaki bertubuh tinggi itu langsung menghampiri mamanya, karena ia curiga mamanya akan mabuk mabukan lagi.

"Ma" panggil Sagara.

Manda menoleh sembari menaikkan kedua alisnya, "Mama minum apa?" Tanya Sagara sembari melirik botol yang berada didepan Manda.

"Ini sirup dari Belanda" jawab wanita itu sembari menunjukkan merk dari sirup tersebut, membuat Sagara menghembuskan nafasnya lega.

"Gara, kamu kenapa gak antar Kezia pulang sih?" Tanya Manda tiba tiba.

"Gara capek ma, mau langsung pulang" jawab Sagara datar.

"Apa salahnya kamu antar Kezia dulu, kamu inget kan apa pesan almarhumah mamanya?, kamu itu harus selalu jagain dia!" Manda menatap putranya terkesan tajam membuat Sagara mengerutkan dahinya sesaat.

Lelaki itu melirik kearah mamanya dengan raut wajah bingung, ia masih memikirkan mengapa akhir akhir ini sikap wanita itu berubah drastis. Manda juga terkesan lebih cuek kepadanya.

"Ma, Gara juga manusia, yang bisa ngerasain capek. Iya Sagara jagain Kezia, tapi setiap Gara ngelakuinnya, sifat Kezia malah makin seenaknya ke Sagara, yang bikin Gara terlalu capek bahkan terganggu" jelas Sagara membuat Manda menggeram kesal.

"Gara cuma pengen Kezia gak manja lagi, dia udah dewasa. Jadi, Gara juga gak mau terlalu deket sama dia" sambungnya.

"Sagara!" Sentak Manda membuat lelaki didepannya sedikit terlonjak.

"Kamu gak inget janji kamu hah?!. Sagara, mama gak suka ya, kamu ingkar janji kaya gitu!" Sentak Manda seraya bangun dari kursinya dan berjalan mendekati putranya.

"Sagara gak ingkar janji, Kezia selalu baik-baik aja. Dan kalau dia dalam bahaya atau butuh bantuan, Sagara selalu bantuin dia kok. Artinya, aku masih jagain Kezia dong ma."

"Butuh bantuan kan?, kok tadi Kezia minta anter pulang kamu gak anter?" Manda tersenyum senang karena merasa telah membuat Sagara skakmat.

"Itu karena Sagara denger sendiri, Kezia nolak supirnya buat jemput dia, sifat manjanya terlalu berlebihan ke Sagara. Dia malah bikin Gara risih! Padahal masih banyak hal yang bisa dia dapat lebih, bahkan tanpa Sagara!" Kali ini lelaki itu tidak dapat menahan emosinya lagi, ia langsung menaiki satu persatu anak tangga dan membanting pintu kamarnya kencang, sehingga menimbulkan suara dentuman keras yang terdengar sampai lantai bawah.

VALESA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang