Hai hai haiii, kangen gak?
Jangan lupa vote dan komen di setiap paragraf ya, tengs uwuwuwu 😼❤
"Valencia" sambung bu Raini membuat gadis berwajah datar itu langsung tersenyum lebar.
"Yeay!" Teriak Valencia nyaring membuat orang-orang yang berada disekitarnya langsung menoleh ke arahnya. Sontak ia langsung menutup mulutnya, membuat lelaki yang sedang memperhatikannya diam diam itu terkekeh pelan.
"Kayanya Val semangat banget nih" tebak guru tersebut sembari menatap Valencia yang sedang menutup wajahnya malu, karena ia menjadi perhatian teman- temannya.
"Baik, untuk Valencia dan Sagara boleh langsung menemui bu Ratna. Dan untuk yang lain, kalian boleh pulang. Jangan lupa berdoa dulu".
"Ibu duluan ya, ada urusan lain. Terimakasih semuanya" pamitnya, membuat siswa-siswi tersebut langsung membereskan alat tulis mereka. Dilanjutkan dengan berdoa, dan mereka semua langsung meninggalkan ruangan tersebut.
"Hmm, lo tau bu Ratna dimana ?" Tanya Valencia pada Sagara yang tengah menyugar rambutnya.
"Di ruang guru lah" jawabnya cuek.
"Lagian pake nanya lagi, lo kira di pos satpam?" Lelaki itu berjalan mendahului Valencia.
"Ck, kan cuma memastikan" decaknya kesal sembari menyusul lelaki didepannya.
"Hehe, kaya gue memastikan lo itu Gara nya Cia" celetuk gadis itu pelan, tetapi Sagara masih bisa mendengarnya.
"Lo ngomong apa?" Lelaki itu sedikit melirik gadis cantik yang berada disebelahnya.
"Eng-ngga kok" ucapnya gelagapan.
Setelah melewati beberapa koridor yang sudah sepi, akhirnya kedua remaja itu sampai di ruang guru. Tentunya mereka masuk setelah mengucapkan salam, dan langsung mencari meja guru bernama Ratna tersebut.
"Gara, lo tau meja bu Ratna gak?" Tanya Valencia tanpa melirik lelaki yang ia tanyai. Matanya sibuk melirik seluruh nama nama yang tertera di atas jajaran meja kayu didepannya.
"Nggak",
"Yah, keluarin kekuatan lo dong" pinta gadis berkerudung putih itu, membuat lelaki disampingnya mengangkat satu alisnya bingung.
"Mataa ...batinn ..." ujar Valencia dengan nada bicara ala ala dukun, tak lupa dengan matanya yang ia sipit sipitkan.
"Sinting lo" Sagara berjalan mendahului gadis yang sedang bertingkah aneh itu sembari menggelngkan kepalanya.
"Permisi pak, meja bu Ratna disebelah mana ya?" Tanya Valencia kepada salah satu gurubyang ada didekatnya.
"Bu Ratna ya? Di sebelah sana nak" jawab guru tersebut membuat gadis itu bingung. Karena pria paruh baya tersebut tidak mengarahkan dimana letak mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALESA (END)
Fiksi RemajaIni menceritakan 10 tahun kehidupan Valencia menunggu kepulangan sahabatnya yang sudah lama hilang entah kemana perginya. Yang jelas, Valencia selalu menganggap sahabatnya itu masih ada walaupun tak tahu kebenarannya. Walau sudah 10 tahun, rasanya g...