Hai, apa kabar ?
"Heh Vi, tapi kalau ntar misalnya gue ditolak begimana ?" tanya Rava kepada Ravi yang sedang menonton sesuatu di ponselnya.
"Y-ya buat gue lah, kan gitu perjanjiannya juga" jawab Ravi masih dengan mata yang mengarah ke benda canggih itu.
"Ya makanya kasih gue tips biar diterima gimana" ujar Rava kembali bersuara.
"Hah ?" Ravi melepaskan eraphone tersebut dari telinganya.
BUGH !
"Goblok makanya kalau gue ngomong tuh denger, kaya gitu ditonton udah tau dosa numpuk" ucap Rava menahan kesal seraya melempar bantal kearah adiknya.
"Idih, ya udah lo besok tembak noh dia. Kalau bisa didepan anak anak kelas 9F biar nanti dia ngerasa gaenak hati gitu kalau nolak lo. Pasti diterima sih, secara kan lo udah nyiapin semuanya spesial buat dia" jawab Ravi sambil menunjuk beberapa hadiah yang sudah dibeli Rava tadi.
"Tapi boong, yakali gue rela Valencia jadi pacar lo" gumamnya lau terkekeh pelan.
"Huft yaudahlah, gue jadi gasabar besok" Ucap laki laki itu lalu masuk ke kamar mandinya.
▪︎▪︎▪︎
Valencia mendadak panik ketika pintu kelasnya sudah ditutup rapat padahal jam tangannya masih menunjukkan pukul setengah tujuh, buru buru saja gadis itu masuk kedalam kelas dan...
DOR !
Balon yang berisi banyak kertas itu dipecahkan tepat diatas kepalanya, padahal ulang tahunnya masih lama, pikir gadis itu. Lalu siswa siswi yang sedang berkerumun itu merubah posisinya memperlihatkan Rava yang sedang memegang buket bunga lalu berlutut di hadapan Valencia membuat seisi kelas bersorak ria kecuali Mia dan dua sejoli yang tengah belajar bersama di bangku belakang, tau kan siapa ?.
"Ucapin goblok" bisik Ravi ditelinga kakaknya.
"Val, lo mau kan jadi pacar gue ?. Jujur gue udah suka sama lo dari dulu" ujar Rava dengan tulus dan hanya dibalas dengan tatapan malas dari Valencia.
"Tidak semudah itu fergusso, lo tuh selalu bikin gue kesel mulu, gangguin gue mulu. Tiba tiba nembak, keren lo kek begitu ?" jawab Valencia ketus membuat Mia tersenyum bangga. Lalu semua manusia yang ada disitu hanya diam saja, menyaksikan drama gratis di kelasnya.
"Gue akan berusaha perbaiki itu, tapi lo mau kan jadi pacar gue ?" tanyanya lagi.
"Maaf ya, ga gue terima. Ngomong ngomong makasih surprise nya" jawab gadis itu cuek membuat penghuni kelas kaget, bisa bisanya manusia setampan Rava cintanya ditolak.
"Ah ayo dong terima..."
"Yess gak diterima"
"Ayolah val..."
KAMU SEDANG MEMBACA
VALESA (END)
Fiksi RemajaIni menceritakan 10 tahun kehidupan Valencia menunggu kepulangan sahabatnya yang sudah lama hilang entah kemana perginya. Yang jelas, Valencia selalu menganggap sahabatnya itu masih ada walaupun tak tahu kebenarannya. Walau sudah 10 tahun, rasanya g...