Ini menceritakan 10 tahun kehidupan Valencia menunggu kepulangan sahabatnya yang sudah lama hilang entah kemana perginya. Yang jelas, Valencia selalu menganggap sahabatnya itu masih ada walaupun tak tahu kebenarannya.
Walau sudah 10 tahun, rasanya g...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jujur saja, Manda agak penasaran dengan pertanyaan Sagara di event kemarin.
"Apa benar ya anak itu pernah kedaerah sana waktu dulu ?" Gumamnya.
Pikiran manda terus saja melayang ke kejadian kemarin dimana sagara bilang bahwa ia pernah ke tempat itu sebelumnya.
Tiba tiba saja dia teringat sesuatu, "Oh iya, kan dia punya diary. Buka aja lah siapa tau ada jawabannya disitu" celoteh Manda sambil membuka laci dimana ia menyembunyikan diary Sagara setelah kemarin jatuh dari lemari. Manda memang belum membuka seluruh diarynya, hanya saja yang menurut dia menarik baru ia buka.
Mata manda membulat sempurna ketika melihat alamat rumah Sagara, yap kotanya sangat sama dengan kota yang kemarin ia kunjungi bersama anak tirinya itu, Jakarta.
"Oh bener ternyata, sepertinya kemarin aku salah tempat jalan jalan" geramnya, lalu membuka lembaran selanjutnya. Lagi lagi dia ketika terkejut melihat selembar foto yang tertempel dengan tulisan, 'lomba mewarnai sama Cia di lapangan aero' yap itu nama lapangan yang juga kemarin dipakai event.
Manda memejamkan matanya sebentar guna menahan kesal. "Pokonya aku harus hati hati ajak anak itu jalan jalan nanti, jangan sampai ingatan masa lalunya dia ingat kembali. Bisa bisa nanti rahasiaku terbongkar" gumamnya.
▪︎▪︎▪︎
Grashhh...
"Yahh hujannn, gimana pulangnya nih" keluh Valencia yang baru saja keluar dari mushola. Gadis itu tersentak kaget ketika bahunya tiba tiba ditepuk pelan oleh Dino.
"Nunggu reda aja ya, aku juga mau ajak kamu ke satu tempat lagi" ucapnya terdengar pelan akibat suara hujan yang kian membesar.
"Yaudah aku bilang bunda dulu ya, kemungkinan kita bakal pulang agak malem juga nih" ucap Valencia.
"Iya chat dulu aja" timpalnya.
"Kamu suka banget ya sama hujan" tanyanya penasaran pada Dino yang sedari tadi mengadahkan tangannya untuk menampung air hujan.
"Suka, suka banget malahan" jawabnya sambil tersenyum, terlihat dari senyumannya yang terlihat tidak tulus, Dino seperti sedang dikelabui banyak masalah.
"Kenapa bisa gitu ?."
"Karena setiap hujan, aku ngerasa tenang banget, aku bisa nenangin pikiran dan juga bisa lupain masalah masalah hidup walau hanya sementara" ujarnya lesu lalu menunduk.
"Kamu bisa cerita ke aku no, kalau kamu gakuat tanggung masalah kamu sendiri. Insyallah aku bisa bantu" ucap gadis itu lalu tersenyum.
"Yakin mau denger ?" tanyanya, lalu valencia hanya menganggukkan kepalanya.
"Aku broken home Val" ucapnya pelan.
"Ya allah, maaf no. Kalau kamu gak mau ceritain, aku gapapa kok takutnya itu privasi kamu" ujarnya meminta maaf.
