25. Bring Back Final II

1.6K 212 693
                                    



Chapter 25

"yang dapat mengobati sebuah luka adalah sosok yang memberimu luka, tidak ada penawar yang jauh lebih baik daripada dia,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"yang dapat mengobati sebuah luka adalah sosok yang memberimu luka, tidak ada penawar yang jauh lebih baik daripada dia,"

-Jung Gheizha, Jung Jhella sudah mati

Malam itu suasana rumah kos yang damai mendadak tegang, bukan hanya tegang namun dua oknum yang barusan datang sehabis memarkirkan motor di garasi ini menjadi tersangka pemantik baku hantam dini hari.

"HEH KEHED SIA! AING KALO MATI LAMPU GABISA TIDUR! KAGABISA NAPAS!" teriak Jungwoo saat Haechan sengaja mematikan semua lampu di rumah ini. Dia sebenarnya mematikan teganganya tapi Mark melarang soalnya laptopnya habis baterai.

"Mane tuh orok ta budak, lampu pareum ge jol bengek hese napas" (situ bocah apa bayi, lampu mati aja udah megap megap gabisa napas!) balas Haechan pada Jungwoo sesama rakyat pasundan

"budakan mane daripada urang, teu mikir pisan mane mareuman lampu tengah peuting, linglung mane" (Bocahan elu dari gue, lo ga ngotak banget matiin lampu dini hari, gajelas lo)

"Emergency bang emergency,"bela Mark

"Lo jangan ngikut-ngikut ecan mark!"

"Heh bang uwu! Ini emergency dibilangin," sahut Mark kembali

"Ada yang ulang tahun ya?" Giliran Taeil yang menggendon9g Jimmy sekarang, baru keluar kamar saat Haechan mematikan lampu serempak.

"Asu! Ngapain sih?!" Disusul umpatan Yuta yang awalnya mengira lampu semuanya padam tapi ternyata setelah melihat lampu tetangga barulah dia misuh misuh.

"Saudara saudara dengerin dulu kita berembugg!" teriak Haechan menyalakan lilin dengan korek dari saku Mark, korek yang biasa Mark gunakan untuk memaniskan mulut dengan marlboro mentholnya.

Haechan menaruh lilin itu di tengah. Semua bujang diam, emnatap nyalang dengan tingkah absurd Haechan dan Mark, dua bocil yang ada di kos ini.

"telamat uang taun, holee!" teriak Jimmy yang semula mengantuk menjadi girang karena melihat lilin, dia lanjut menyemil biskuit promina yang dibelikan ayahnya dan barusan dibuka Taeil.

"lo ngepet? anying ngepet!" teriak Yuta menuding Haechan dengan mata melotot. Walaupun mahasiswa kehutanan ini memiliki rutinitas bolong-bolong bahkan tidak sholat seharian, tetapi dia tetap menyalahkan perbuatan haram, termasuk mendapatkan uang dengan cara yang tidak wajar seperti ngepet.

"bang.. bang calm down!" tenang Mark menarik Yuta

"Mark gak bener echan tuh, lo jangan ketipu daya!" giliran Jungwoo sekarang yang menginterupsi, mencoba menjeda hal-hal yang menurutnya munkar.

Salah Naskah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang