Chapter 20
"kenangan pasti abadi, seseorangnya lambat laun kan pergi."
-Jisung Juragan Oplosan
Suara derup langkah kaki dengan cepat semakin mendekat ke arah gadis yang sedang terduduk menyimpan kepalanya di antara dua lutut dimana kakinya tengah ia lipat dan ia peluk sekarang.
"Anjing lo kenapa?" dengan cepat Jeno meraih tangan gadis itu mengobati luka bakarnya dengan obat pereda luka yang ia beli di warung perempatan komplek.
Gadis ini pasrah ia masih menyimpan kepalanya karena pening.
"Gue dimana?" Tanyanya sambil menunduk.
"Apaansih?"
"Ambil obat gue dilaci Jen please, gue pusing,"
"Lo? Eunbelle?"
"Yaiyalah bego, siapalagi, setan?"
Jeno tidak menanggapi dia membalut luka bakar di tangan saudara tirinya dengan kain kassa.
"Jen... Gue pusing, gue ngerasa aneh banget akhir-akhir ini,"
"drama.."
"kayanya gue kurang piknik, out yuk?"
"Make out?"
Plak
Tangan kiri gadis ini yang tidak terluka menggeplak kepala saudara tirinya yang berani berbicara tidak senonoh di depannya.
"santai lampir!"
"Out dodol! jalan-jalan maksutnya,"
"berapa duit?"
"ah gampang.." gadis ini berdiri namun sedikit sempoyongan.
"lo aja jalan belum bener gimana mau ngajak out anjing!"
"gue sehat Jen, cuma.. ah gue marah-marah ya tadi? apa bpd gue sekarang mulai menghasilkan delusi-delusi sekarang? oh my god.."
Jeno hanya diam, benar kata separuh jiwa gadis itu, kalau si bodoh ini tidak tahu bahwa dia menderita kepribadian ganda. Jeno kemudian berdiri, mengambil jaket di dalam ruang markas kebun meteor di rumah kos ini yang tidak jauh dari dapur di lantai satu kemudian ia lempar pada gadis yang sedang melongo sambil memegangi kepalanya itu.
"kuy,"
"kemana?"
"katanya ngajak out!"
"ya iya tapi gausah pake ngegas gitu dong Jen.. gue takut,"
"jadi nggak? gue tinggal,"
Jeno meninggalkan gadis ini sambil membawa kunci motornya, Go Eunbelle memakai jaket laki-laki itu, kemudian berjalan mengikuti Jeno, saat itu juga gadis ini tersadar bahwa dia bukan berada di rumah papanya, melainkan di rumah kos miliknya bersama Taeyong.
Jung Jeno memundurkan motor CBR hitamnya kemudian melemparkan helmet yang diambil dari motor Jungwoo untuk saudara tirinya.
Eunbelle menerima helmet itu, dipakainya dan mengisi jok belakang Jeno yang kosong.
Bertepatan dengan itu, seseorang yang merokok di balkon lantai dua sambil memangku macbooknya memandang kedua makhluk yang sudah meninggalkan pelataran dengan motor CBR 250R milik Jung Jeno.
---0---
Di sebuah taman lapang berumput, dua onggok makhluk sedang berbaring di atasnya, sepasang manusia ini tidak berbicara satu sama lain sejak awal mereka tiba sampai mereka merebah di atas rerumputan yang mereka yakini sebenarnya disini banyak bekas langkah alas kaki, namun hal itu tidak membuat keduanya membatalkan acara mereka merebah menikmati langit ibu kota yang malam ini diselimuti sedikit arakan awan hingga membuat sepasang mata mereka menyaksi ribuan bintang yang saling beradu cahaya memberi sumbangsih untuk atap semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Naskah
Roman pour AdolescentsAku dan kamu, film favoritku. Aku dan dia, narasi terbahagia. -Go Eunbelle Separuh hati bicara, setengah hati memeluk peluk. -Na Jaemin Sempurna itu bukan saya. -Lee Taeyong Ini bukan cerita fiktif romansa, karena hidup tak sesuai dengan apa yang ka...