30. Make Hours will be the last scene?

1.8K 214 377
                                    

gambar yang cukup merepresentasi

stadion, kamu, futsal, dan lagu itu, haha.

Chapter 30

"Harusnya kita memilih syair yang bersajak aa, bukan pantun yang bersajak ab, meskipun ada rasa yang sama, pada akhirnya terpisah juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Harusnya kita memilih syair yang bersajak aa, bukan pantun yang bersajak ab, meskipun ada rasa yang sama, pada akhirnya terpisah juga."

-Na

"Masa pake sepatu gitu?" Tanya Taeyong mengkritik baju dan sepatu yang digunakan Eunbelle.

"Emang kenapa? Bagus kok," belanya memamerkan sepatu itu.

"Ga converse juga,"

"Ih kak,"

"Lo mau dikritik mami, udah lama ga ketemu mami juga,"

"Sepatu aku gaada yang cantik, sneakers semua," keluh Eunbelle dengan bibir nya yang nyerotong maju sudah lima cm.

"Gajadi beli di shopa?"

"Nggak jadi,"

Laki-laki itu mendengus, kini mereka di kamar utama, Taeyong sudah bersiap memakai kemeja rapi, sementara Eunbelle siap dengan gaun selututnya tapi sneaker yang gadis itu pilih mendapat kritikan dari tunangannya.

"Gapapa, lihat deh bagus banget kak, swag but girly,"

Taeyong membalikkan tubuh Eunbelle yang sedang berkaca kemudian menjepitkan sebuah sapit di rambutnya.

"Cepet, udah ditungguin,"

Go Eunbelle mendengus sebal lalu mengambil tasnya dan mengikuti Taeyong keluar, sesampainya di lantai 1 Lee Jaemmy lari tersayal-sayal saat melihat ayah dan ibunya memakai baju bagus dari atas.

"Temana momy!" Tanyanya setengah berteriak kesetanan, sambil meremas ujung dress milik ibunya.

"Ke.." jeda Eunbelle saat memikirkan alasan apa agar Jimmy tidak mengikutinya.

"Ke dokter gigi," sahut Taeyong dengan cepat

"Ndamau jimy!"

"Di rumah aja sama om winwin,"

"Enda!"

"Heh gamau gue sama jambol, makin hari makin udik die," cibir winwin tidak terima bila bocah itu ditinggal.

Salah Naskah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang