29.3 Growing Pain(t)

1.7K 211 484
                                    


Chapter 29.3

"Jangan lari dari masalah, tanpanya kesimpulan hidup lo kosong,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jangan lari dari masalah, tanpanya kesimpulan hidup lo kosong,"

-Lty, mahasiswa mental skripsi
(Alias suka cari masalah!)

Sungguh malang,

Kalimat pertama yang menjadi pembuka hari ini bagi gadis ketika sedang membenarkan tali sepatunya yang berangsur lepas saat dikaitkan berulang kali.

Suara-suara yang kurang tepat di telinganya mulai merebak bahkan sepasang mata mulai memandangnya mendelik jijik.

"Oh ini yang tiba tiba mau nikah sama pacarnya kak Jeni?"

"Jangan keras keras bego dia denger,"

"Gue emang tanya dia kok.."

Eunbelle berhenti menerima tatapan kebencian itu dari mata ke mata, dia tersenyum sesaat dan menghampiri sosok yang 'katanya bertanya' tadi.

"Lo mau nanya apa sama gue?" Eunbelle menopang tangan menatap sarkas dengan mengangkat dagunya pada gadis yang seenaknya menggunjingkan dirinya secara terang-terangan.

"..."

"apa? mumpung gue nggak males jawab pertanyaan lo,"

"wah wah mentang-mentang udah bawa nametag olim kimia, jadi songong gini ya?" Seoyeon memegang nametag peserta olim milik Eunbelle kemudian menampiknya kasar sembari menyungging senyumnya.

"Dasar mental anak ga guna," cerocos Mipan yang baru bergabung mengikuti keributan di lorong antara Seoyeon dan Eunbelle. 

"apa? eunbelle ikut kimia? beneran?" Tanya Winter sambil tersenyum, kemudian melanjutkan lagi ucapannya saat Eunbelle hanya melihatnya

"Gue tunggu di ruang seleksi ya, goodluck," tambah Winter, lalu gadis itu benar - benar menghilang darisana.

"Lo tau gak sih? Lo itu cewe paling gatau diri?"

"kenapa emang yeon?" tanya Mipan mengadu spekulasi.

"ya aneh aja gitu winter sih oke aja dia ikut olim kimia, lah eunbelle? bisa-bisanya gak ada muka,"

Mendengar kalimat yang menyakitinya, perlahan Eunbelle mengepalkan tangannya, mencoba melangkah pergi tidak ada gunanya ia mendengarkan hal-hal yang mencoba menjatuhkannya kembali.

"mau kemana? pelakor, sini dulu kita ngobrol buru-buru amat," Seoyeon menarik Eunbelle dengan kasar membawanya ke lorong sepi di sebelah kamar mandi dan membenturkan punggung gadis itu di dinding.

"Seoyeon lo terlalu kasar.." cerca Mipan namun menjenggut rambut panjang Go Eunbelle setelah mengucap itu.

Eunbelle memberontak mencoba mendorong, namun ada tangan lain yang membuat tangan miliknya ikut tertahan.

Salah Naskah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang